Suara.com - Fraksi PDI Perjuangan mengakui kinerja pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) - Jusuf Kalla (JK) lambat.
Ketua Fraksi PDI P Olly Dondokambey mengakui, perlambatan ini terjadi karena pemerintah memfokuskan diri pada program jangka panjang, termasuk infrastruktur.
Selain itu, sambungnya, karena ada perubahan sejumlah nomenklatur kementerian dan lembaga yang berdampak pada perubahan di struktur Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang membuat lambatnya penyerapan anggaran, baik di pusat maupun di daerah.
"Hal-hal tersebut membuat setahun Jokowi-JK melambat, terutama di bidang ekonomi. Tapi bukan karena kebijakan Jokowi-JK yang lemah," kata Olly di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (15/10/2015).
Selain itu, lanjut Olly, perlambatan ekonomi juga tidak bisa dilepaskan dari faktor eksternal, seperti krisis ekonomi global. Namun, Olly yakin kondisi seperti ini tidak akan berlangsung terlalu lama.
"Buktinya dalam beberapa waktu terakhir ini rupiah sudah menguat terhadap dolar AS. Dalam akhir tahun sudah mulai terasa ada peningkatan," ucapnya.
Namun, PDI Perjuangan masih optimis pemerintah bisa meningkatkan kinerjanya dalam pada masa yang akan datang.
"Semoga tahun kedua ini lebih baik lagi," ujarnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Kesaksian Ridwan saat Pasar Induk Kramat Jati Terbakar: Ada Ledakan, Diduga dari Toko Plastik
-
Imbas Kebakaran di Pasar Induk, Empat Rute TransJakarta Terdampak
-
KPK Panggil Zarof Ricar sebagai Saksi Kasus TPPU Hasbi Hasan
-
Ledakan Terdengar Dua Kali, Pasar Induk Kramat Jati Kebakaran Pagi Ini
-
Tiket Kereta Nataru 2025 Diserbu, Catat Tanggal Terpadatnya
-
DPRD DKI Galang Rp 359 Juta untuk Korban Bencana Sumatra
-
12 Orang Tewas dalam Penembakan Massal Saat Perayaan Hanukkah di Australia
-
Menperin Dorong Industri Berubah Total, Targetnya Zero Waste dan Efisiensi Tinggi
-
Akses Bireuen-Aceh Tengah Kembali Tersambung, Jembatan Bailey Teupin Mane Resmi Rampung
-
Cara Daftar Mudik Nataru Gratis Kemenhub, Hanya untuk 3 Ribu Lebih Pendaftar Pertama