Suara.com - Ibu Yessi meminta pengelola SD Tunas Mulia Montessori, Gading Serpong, ikut bertanggungjawab atas kasus kekerasan yang dialami putranya, ASP (6), yang masih duduk di kelas 1 SD.
"Kami hanya minta pertanggungjawaban dari sekolah. Karena hal ini terjadi di sekolah. Sekolah harusnya melindungi anak kami dan anak-anak lain," ujar Yessi di Komisi Perlindungan Anak Indonesia, Menteng, Jakarta, Kamis (15/10/2015).
Yessi mengungkapkan telah mengadukan kasus anaknya kepada pihak sekolah. Yessi meminta agar dipertemukan dengan orangtua pelaku, hanya saja sampai sekarang belum ada hasil.
"Kami sudah konfirmasi dan melapor kepada guru, untuk minta ditemui dengan orangtua pelaku. Mereka ( pihak sekolah) cuma bilang, nanti kita kasih ke orangtuanya tapi orangtuanya nggak pernah temui kami," katanya.
Yessi mengatakan akibat kekerasan yang dialami, ASP harus operasi di sekitar kemaluan. Kemudian, ASP disarankan dokter untuk dibawa ke psikolog untuk menyembuhkan luka mental akibat kekerasan yang dialami.
"Suster yang bilang anak ini terkena pengentalan darah, karena dia kekurangan cairan. Dokter pun memeriksa dan disarankan ke psikolog bahwa anak saya memang benar- benar trauma," katanya.
Untuk mendapatkan dukungan, Yessi pun melaporkan permasalahannya ke Komisi Perlindungan Anak. Yessi mengatakan seharusnya pengelola sekolah bisa melindungi anak- anak dari berbagai tindak kekerasan di lingkungan sekolah.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Prabowo Blusukan ke Monas, Cek Persiapan HUT ke-80 TNI
-
Gedung Ponpes Al-Khoziny Ambruk Tewaskan 13 Orang, FKBI Desak Investigasi dan Soroti Kelalaian Fatal
-
Prakiraan Cuaca 4 Oktober 2025 di Berbagai Kota Wisata dari Bogor, Bali hingga Yogyakarta
-
Dolar Diramal Tembus Rp20.000, Ekonom Blak-blakan Kritik Kebijakan 'Bakar Uang' Menkeu
-
'Spill' Sikap NasDem: Swasembada Pangan Harga Mati, Siap Kawal dari Parlemen
-
Rocky Gerung 'Spill' Agenda Tersembunyi di Balik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir
-
Kriminalisasi Masyarakat Adat Penentang Tambang Ilegal PT Position, Jatam Ajukan Amicus Curiae
-
Drama PPP Belum Usai: Jateng Tolak SK Mardiono, 'Spill' Fakta Sebenarnya di Muktamar X
-
Horor MBG Terulang Lagi! Dinas KPKP Bongkar 'Dosa' Dapur Umum: SOP Diabaikan!
-
Jalani Kebijakan 'Koplaknomics', Ekonom Prediksi Indonesia Hadapi Ancaman Resesi dan Gejolak Sosial