Suara.com - Wakil Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Susanto mengkategorikan kejahatan terhadap anak-anak Indonesia sudah 'lampu merah’ karena dalam banyak kasus pelakunya merupakan orang dekat yang dikenal oleh korban maupun keluarganya.
"Ini merupakan fakta anomali di masyarakat yang perlu mendapat perhatian semua elemen masyarakat. Kita harus bergandengan tangan untuk mencegah semakin banyak korban," kata Susanto melalui siaran persnya diterima di Jakarta, Jumat (9/10/2015).
Susanto mengatakan, permasalahan yang dialami anak-anak masih terus terjadi di Indonesia. Anak-anak masih rentan menjadi korban kekerasan, pembunuhan, pornografi, eksploitasi baik seksual maupun ekonomi, bahkan diperdagangkan.
Fatalnya, di lingkungan terkecil yaitu rumah, tidak sedikit orang tua yang seharusnya menjadi pelindung utama bagi mereka, justru menjadi pelaku utama permasalahan yang terjadi terhadap anak-anak.
"Tidak sedikit orang tua yang mengeksploitasi anak untuk kepentingan ekonomi sesaat bahkan menjadi pelaku kekerasan terhadap anak," tuturnya.
Di lingkungan pendidikan dan pergaulan anak-anak, orang-orang terdekat juga justru menjadi pelaku. Tidak sedikit guru yang seharusnya menjadi figur panutan, tetapi malahan justru melakukan kekerasan terhadap peserta didik.
"Ironisnya, sebagian guru masih memandang pendekatan kekerasan dilazimkan dalam proses pendidikan asalkan tujuannya demi kebaikan peserta didik," katanya.
Teman-teman di sekolah yang seharusnya menjadi mitra bagi anak-anak untuk belajar dan bermain bersama, juga masih menjadi salah satu permasalahan yang dihadapi anak.
"Tidak sedikit kakak kelas dan teman sekelas yang menjadi pelaku bullying yang pada akhirnya berujung pada kekerasan baik fisik maupun psikis," jelasnya.
Karena itu, Susanto mengatakan pendekatan perlindungan anak harus dimiliki oleh seluruh masyarakat sehingga permasalahan yang dialami anak bisa semakin berkurang. (Antara)
Tag
Berita Terkait
-
Kemenag Bentuk Satgas Tangani Kekerasan, Perkuat Komitmen Wujudkan Pesantren Ramah Anak
-
Jakarta Darurat Perundungan? Rano Karno Soroti Data Kekerasan Anak
-
Nuraninya di Mana? Tuduh Curi Jajan, Wanita Ini Tega Ikat dan Bakar Pipi Bocah 9 Tahun
-
Bocah Perempuan Diikat-Disundut Rokok, Bapak dan Anak di Palas Jadi Tersangka
-
Alarm Bahaya! Fakta Mengerikan Terungkap: 1 dari 2 Anak Jadi Korban Kekerasan, Tapi Tak Berani Lapor
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
Terkini
-
Akal Bulus Pasutri Polisi Gadungan: Pura-pura Istri Pendarahan, Mobil Sopir Online Lenyap
-
Geger Siswa SMPN 19 Tangsel Tewas Diduga Dibully, Mendikdasmen: Saya Akan Dalami Kasus Ini!
-
Operasi Langit di Cilacap: BNPB 'Halau' Hujan Demi Percepat Evakuasi Korban Longsor
-
Perjalanan Cinta Rugaiya Usman dan Wiranto
-
RUU KUHAP Dikebut Tanpa Suara Publik, Anggota Komisi III DPR Terancam Dilaporkan ke MKD
-
Viral Hewan Ragunan Kurus Diduga Dana Jatah Makan Ditilep, Publik Tuntut Audit
-
Kabar Duka! Istri Wiranto, Rugaiya Usman Meninggal Dunia di Bandung
-
Geger Bayi di Cipayung: Dibuang di Jurang, Ditemukan Hidup dalam Goodie Bag Saat Kerja Bakti
-
Tegas! Pramono Anung Larang Jajarannya Persulit Izin Pembangunan Rumah Ibadah di Jakarta
-
Pramono Bantah Isu Tarif LRT Rp160 Ribu: Jadi Saja Belum