Suara.com - Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat menilai, satu tahun pemerintahan dipimpin oleh Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla, masih terlalu singkat apabila ingin dinilai berhasil atau tidak atas program-program kerjanya selama ini.
"Satu tahun ini masih terlalu singkat ya, terlalu dini dengan pencapaian yang sebetulnya masih belum keliatan sama sekali," ujar Djarot di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (20/10/2015).
Namun, Djarot menilai banyak harapan-harapan pada kemudian hari yang akan dikerjakan maupun diterapkan oleh pemerintah untuk kesejahteraan rakyatnya.
"Dalam jangka panjang tetapi yang penting ada harapan ke depan yang lebih jelas," kata politisi PDI Perjuangan itu.
Lebih dari itu, Djarot punya empat poin catatan agar pemerintahan Jokowi-JK dapat terus bisa berjalan dengan baik. Pertama menurutnya, fokus terhadap perbaikan infrastruktur di seluruh wilayah Indonesia. Terutama pada infrastruktur yang berkaitan dengan transportasi.
Poin kedua, menurutnya lagi, menerapkan upaya perlindungan kepada masyarakat dengan berbagai macam kebijakan-kebijakan di antaranya dengan Kartu Sakti, itu merupakan perbaikan. Ketiga, mendorong masyarakat untuk tidak konsumtif dan punya keberanian yang cukup tinggi ketika pemerintah memutuskan mencabut subsidi harga BBM.
"Sehingga kita bisa lihat kedua seperti apa. Tetapi ini saya sampaikan untuk satu landasan yang bagi saya pribadi itu sulit diukur keberhasilannya," jelas Djarot.
Adapun poin keempat, Djarot melihat bagaimana upaya pemerintah untuk membangun kedaulatan di bidang pangan sejauh ini sudah cukup besar.
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
Terkini
-
Rano Karno Sebut Penting Sedot Tinja 3 Tahun Sekali: Kalau Tidak bisa Meledak!
-
Korban Tewas Ponpes Al Khoziny Ambruk Jadi 14 Orang, Tim DVI Terus Identifikasi Santri Belasan Tahun
-
Diragukan Bjorka Asli, Dalih Polisi Ciduk WFH Pemuda Tak Lulus SMK yang Diklaim Bobol Data Bank
-
Viral Korban Kecelakaan Diduga Ditolak Puskesmas, Dibiarkan Tergeletak di Teras
-
Ombudsman RI Saran RUU Perampasan Aset Harus Perjelas Kerugian Akibat Korupsi dan Langgar HAM
-
Detik-detik Artis Keturunan Indonesia Ardell Aryana Disandera Tentara Israel saat Live TikTok
-
Rocky Gerung Pasang Badan Bebaskan Aktivis Kasus Demo Agustus: Mereka Bukan Kriminal!
-
Pastikan Serapan Anggaran MBG Membaik, Luhut: Menkeu Tak Perlu Ambil Anggaran yang Tak Terserap
-
Ngeri! Jakarta Masuk 5 Besar Kota dengan Udara Terburuk di Dunia
-
Buka Suara soal Kasus Puluhan Siswa SD Keracunan MBG di Jaktim, DKPKP DKI Bilang Begini