Suara.com - Pemerintah Indonesia akan menyewa sebanyak 15 pesawat terbang atau helikopter untuk memadamkan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang terjadi di beberapa titik di Indonesia. Hal tersebut merupakan bentuk upaya pemerintah dalam mengurangi luas kebakaran hutan.
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Luhut Pandjaitan mengaku telah mendapatkan persetujuan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) soal penyewaan pesawat untuk memadamkan api di hutan Indonesia yang terbakar.
"Kita bilang tadi, Pak Presiden kasih persetujuan kita sewa. Kita menyewa 15 pesawat terbang lagi," ujarnya, usai menjadi pembicara di Hotel Aryaduta, Jakarta Pusat, Rabu (21/10/2015).
Setidaknya menurut Luhut, ke-15 pesawat terbang tersebut diharapkan mampu mengatasi kebakaran hutan yang terjadi di daerah Sumatera Selatan dan Kalimantan Tengah.
"Paling tidak untuk mengatasi di Sumatera Selatan, Kalimantan Tengah, dan beberapa daerah lagi. Kita mau menambah 15 pesawat terbang untuk memadamkan," jelas Luhut.
Ketika ditanya besarnya dana yang dianggarkan untuk menyewa 15 pesawat tersebut, Luhut masih enggan menjelaskan. Ia hanya memberikan "kode" soal besaran anggaran untuk menyewa 15 pesawat itu, yang menurutnya tidak mencapai angka triliunan rupiah.
"Ya, kita lihat cukup besar (anggarannya), tapi nggak (sampai) triliunan," pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO