Suara.com - Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Tito Karnavian mengatakan perlunya terobosan baru untuk memberikan efek jera kepada para pelaku kekerasan seksual terhadap anak-anak.
"Perlu ada langkah terobosan yang potensial dalam melakukan pidana ini," kata Tito dalam acara diskusi tentang penanganan terhadap kekerasan seksual pada anak di Polda Metro Jaya, Rabu (21/10/2015).
Dia berharap peran serta semua pihak, khususnya pemerintah, TNI, dan lembaga-lembaga yang konsen pada perlindungan anak.
Mantan Kapolda Papua ini mendukung wacana hukuman mati kepada para pelaku kekerasan seksual terhadap anak-anak. Menurutnya hal itu bisa memberikan efek jera bagi pelaku lainnya.
"Langkah represif kita semua sepakat tindakan tegas perlu dilakukan kepada pelaku yang sudah melakukan aksi kekerasan pada anak termasuk kemungkinan hukuman mati," kata dia.
Tapi, untuk mewujudkan hukuman tersebut, katanya, harus didukung lembaga penegak hukum, seperti kejaksaan, pengadilan, dan lembaga pemasyarakatan.
Kemudian menyangkut wacana memberikan tambahan hukuman kepada pelaku kekerasan terhadap anak berupa mengebiri syaraf libido mereka, kata Tito, ini harus melibatkan peran DPR sebagai lembaga pembuat undang-undang.
"Kemudian ada terobosan baru yang memerlukan regulasi baru seperti dikebiri yang sekarang menjadi tren. Memerlukan regulasi baru yang melibatkan pembuat UU seperti DPR," kata dia.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Dolar Diramal Tembus Rp20.000, Ekonom Blak-blakan Kritik Kebijakan 'Bakar Uang' Menkeu
-
'Spill' Sikap NasDem: Swasembada Pangan Harga Mati, Siap Kawal dari Parlemen
-
Rocky Gerung 'Spill' Agenda Tersembunyi di Balik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir
-
Kriminalisasi Masyarakat Adat Penentang Tambang Ilegal PT Position, Jatam Ajukan Amicus Curiae
-
Drama PPP Belum Usai: Jateng Tolak SK Mardiono, 'Spill' Fakta Sebenarnya di Muktamar X
-
Horor MBG Terulang Lagi! Dinas KPKP Bongkar 'Dosa' Dapur Umum: SOP Diabaikan!
-
Jalani Kebijakan 'Koplaknomics', Ekonom Prediksi Indonesia Hadapi Ancaman Resesi dan Gejolak Sosial
-
Mensos Gus Ipul Bebas Tugaskan Staf Ahli yang Jadi Tersangka Korupsi Bansos di KPK
-
Detik-detik Bus DAMRI Ludes Terbakar di Tol Cikampek, Semua Penumpang Selamat
-
Titik Didih Krisis Puncak! Penutupan Belasan Tempat Wisata KLH Picu PHK Massal, Mulyadi Geram