Suara.com - Jaksa Agung Muda Pidana Khusus Kejaksaan Agung, Widyo Pramono, tak mau menanggapi isu nama Jaksa Agung M. Prasetya masuk daftar pejabat negara yang akan diganti Presiden Joko Widodo.
"Saya nggak ada kepentingan untuk menjawab di luar, itu bukan ranah saya," ujar Widyo di Kejaksaan Agung, Jakarta, Jumat (23/10/2015)
Widyo mengatakan tidak punya kewenangan untuk meraba-raba siapa calon pengganti Prasetyo.
Ketika ditanyai wartawan mengenai apakah posisi Jaksa Agung nanti berasal dari internal kejaksaan, Widyo tidak mau menjawab.
"Anda nggak boleh tanya seperti itu, saya sebagai Jampidsus mesti harus bekerja melakukan kinerja dengan baik," katanya.
Nama Prasetyo yang berasal dari Partai Nasional Demokrat disebut-sebut setelah perkara dugaan suap dana bantuan sosial Sumatera Utara masuk ke Pengadilan Tindak Pidana Korupsi. Kasus ini telah menjerat mantan Gubernur Sumatera Utara Gatot Pujo Nugroho beserta istri muda Evy Susanti dan belakangan menimpa Sekretaris Jenderal Partai Nasional Demokrat Patrice Rio Capella.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Nova Arianto Ungkap Biang Kerok Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Zambia
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
Terkini
-
OTT KPK di Riau! Gubernur dan Kepala Dinas Ditangkap, Siapa Saja Tersangkanya?
-
KPK Sebut OTT di Riau Terkait dengan Korupsi Anggaran Dinas PUPR
-
Polisi Berhasil Tangkap Sindikat Penambangan Ilegal di Taman Nasional Gunung Merapi
-
600 Ribu Penerima Bansos Dipakai Judi Online! Yusril Ungkap Fakta Mencengangkan
-
Pemerintah Segera Putihkan Tunggakan Iuran BPJS Kesehatan, Catat Waktunya!
-
Pengemudi Ojol Jadi Buron Usai Penumpangnya Tewas, Asosiasi Desak Pelaku Serahkan Diri
-
Sempat Kabur Saat Kena OTT, Gubernur Riau Ditangkap KPK di Kafe
-
Targetkan 400 Juta Penumpang Tahun 2025, Dirut Transjakarta: Bismillah Doain
-
Sejarah Terukir di Samarkand: Bahasa Indonesia Disahkan sebagai Bahasa Resmi UNESCO
-
Tolak Gelar Pahlawan Soeharto, Koalisi Sipil Ungkap 9 Dosa Pelanggaran HAM Berat Orde Baru