Suara.com - Anggota Komisi I DPR RI Muhammad Syafrudin meminta pemerintah untuk mempertimbangkan program bela negara karena di khawatirkan akan menyedot anggaran TNI.
"Justru kami mempertanyakan kepada pemerintah soal bujet TNI yang turun. Sedangkan presiden meminta poros maritim bisa diperkuat. Padahal, itu membutuhkan armada yang kuat untuk mengawasi, makanya kita sampaikan kepada pemerintah agar ini bisa dipertimbangkan," kata Syafrudin di Mataram, Nusa Tenggara Barat, Jumat (23/10/2015).
Menurutnya, saat ini yang paling utama bagaimana mengamankan NKRI yang skup wilayahnya tidak kecil. Untuk mengawasi itu diperlukan armada yang kuat dan anggaran yang tidak sedikit.
"Bagaimana kita memiliki kapal selam handal, torpedo yang handal kalau tidak ada anggaran. Dan persoalan ini tidak hanya sekadar bicara. Karena bagaimana kita bicara torpedo tetapi tidak ada isinya," cetus politisi Partai Amanat Nasional (PAN) ini.
Karena itu, program bela negara dan penguatan alutista TNI sebagai alat pertahanan negara memiliki korelasi yang sama. Namun, demikian dikatakan Syafrudin, pihaknya sangat mengapresiasi apa yang di inisiasi pemerintah soal program bela negara tersebut.
"Kita apresiasi soal bela negara, tetapi jangan di artikan bela Negara soal mengangkat senjata. Hal inilah yang perlu di jelaskan dan disosialisasikan ke masyarakat," katanya.
Bahkan, saat rapat dengar pendapat dengan Menteri Pertahanan, Panglima TNI, Menteri Keuangan, Kepala Bappenas beberapa hari lalu. Komisi I kata Syafrudin telah meminta rincian anggaran, siapa saja sasaran program tersebut, usia yang mengikuti kegiatan, dan berapa lama jika di ikuti. Mengingat, semua itu ada kaitannya dengan penganggaran jika program itu jadi terlaksana.
"Pasti ini akan ketahuan untuk apa saja digunakan, agar tidak menjadi salah tafsir di masyarakat, bahwa bela negara itu bukan angkat senjata," terangnya.
Meski demikian, Syafrudin, mengaku sepakat dengan konsep bela negara yang sudah di paparkan pemerintah, namun demikian tidak diartikan jika bela negara persoalan angkat senjata.
"Yang paling penting program bela negara itu bukan soal wajib militer, tetapi ke depankan soal bela negara," katanya. (Antara)
Berita Terkait
-
PKS Siap Perkuat Bela Negara, Tawarkan Kerja Sama Pelatihan Komcad dengan Kemenhan
-
Inovasi dari Sragen, Gaungkan Bela Negara dengan Menjaga Ketahanan Pangan
-
Tokoh Lintas Agama Nyatakan Ikrar Bela Negara: Tolak Kekerasan dan Ekstrimisme
-
Ada Zikir dan Ikrar Bela Negara di Masjid Istiqlal Besok Malam, Ini Rekayasa Lalu Lintasnya
-
KPAI Dampingi Program Bela Negara di Barak Militer Jawa Barat, 272 Siswa Telah Ikut Pelatihan
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
Terkini
-
Vonis Tiga Mantan Bos, Hakim Nyatakan Kerugian Kasus Korupsi ASDP Rp1,25 Triliun
-
Selain Chromebook, KPK Sebut Nadiem Makarim dan Stafsusnya Calon Tersangka Kasus Google Cloud
-
Bikin Geger Tambora, Begal Sadis Ternyata Sudah Beraksi 28 Kali, Motor Tetangga Pun Disikat
-
Ketum Joman 'Kuliti' Isu Ijazah Jokowi: Ini Bukti Forensik Digital, Roy Suryo Kena UU ITE!
-
Korupsi Taspen Rugi Rp1 T, Kenapa KPK Cuma Pamer Rp883 M? Ini Jawabannya
-
BMKG Bunyikan Alarm Bahaya, Pemprov DKI Siapkan 'Pasukan Biru' hingga Drone Pantau Banjir Rob
-
Terjerat Kasus Korupsi Dinas PUPR, Wakil Ketua dan Anggota DPRD Kabupaten OKU Ditahan KPK
-
PSI Sorot Kinerja Pemprov DKI Atasi Banjir Rob Jakarta: Mulai Pencegahan dari Musim Kemarau
-
Jalani Sidang dengan Tatapan Kosong, Ortu Terdakwa Demo Agustus: Mentalnya Gak Kuat, Tiga Kali Jatuh
-
Pohon Tumbang Lumpuhkan MRT, PSI Desak Pemprov DKI Identifikasi Pohon Lapuk: Tolong Lebih Gercep!