Suara.com - Para WNI yang jadi korban perdagangan manusia di Kota Qatif, Provinsi Timur Saudi, 450 kilometer dari Riyadh, ternyata sudah berada di negara telut itu selama dua tahun.
Dari keterangan korban, seperti disampaikan rilis Kementerian Luar Negeri yang diterima suara.com, Minggu (25/10/2015), diketahui bahwa sebagian besar diberangkatkan pada tahun 2013 oleh PT. AP yang berkantor di Cileungsi, Bogor.
Mereka diberangkatkan dengan tujuan ke Bahrain dan dengan janji penghasilan BHD 200 (sekitar Rp7 juta).
Namun demikian, setibanya di Bahrain para korban diperdagangkan ke Arab Saudi. Di Arab Saudi mereka ditampung di tempat yang sangat tidak layak dan hanya diberikan makan seadanya satu kali sehari.
Mereka dipekerjakan ke rumah-rumah WN Saudi dengan bayaran SAR 250 per hari (sekitar Rp800 ribu perhari) tanpa hari libur. Namun demikian, seluruh uang disetorkan kepada Basma Al-Ghanif dan mereka hanya menerima penghasilan SAR 1.000 perbulan (sekitar Rp3 juta).
Menurut pengakuan korban, mereka sudah berusaha menghubungi perusahaan yang mengirimkan mereka, namun perusahaan tidak mau bertanggungjawab dan hanya memberikan nomor telpon staf KBRI di Manama, Bahrain.
Kepolisian Arab Saudi telah menangkap yang diduga otak pelaku perdagangan manusia, nama Basma Al-Ghanif dan sejumlah orang yang dipandang ikut membantu pelaku. Para pelaku dituntut dengan pasal perdagangan manusia dengan tuntutan penjara maksimal 15 tahun atau denda sebesar SAR 1 juta (Rp. 3,5 miliar).
Seperti diberitakan sebelumnya, 20 WNI korban perdagangan manusia akan tiba hari ini di Bandara Soekarno Hatta, sementara sisanya akan dipulangkan setelah proses administrasi selesai.
Berita Terkait
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
Terkini
-
Kewenangannya Dicabut, Karen Agustiawan Klaim Tak Tahu Soal Penyewaan Tangki BBM Anak Riza Chalid
-
Babak Baru Skandal Whoosh: Pakar Hukum Desak KPK 'Seret' Jokowi ke Meja Pemeriksaan
-
Karen Agustiawan Ungkap Fakta TBBM Merak: Kunci Ketahanan Energi Nasional atau Ladang Korupsi?
-
Blok M Bangkit Lagi! Gubernur DKI Janjikan Sistem Parkir Satu Pintu, Minta Warga Naik Transum
-
KCIC Siap Bekerja Sama dengan KPK soal Dugaan Mark Up Anggaran Proyek Kereta Cepat Whoosh
-
Mendagri Tito Karnavian Buka-bukaan, Ini Biang Kerok Ekonomi 2 Daerah Amblas!
-
Sidang Kasus Korupsi Pertamina, Karen Agustiawan Ungkap Tekanan 2 Pejabat Soal Tangki Merak
-
Ultimatum Gubernur Pramono: Bongkar Tiang Monorel Mangkrak atau Pemprov DKI Turun Tangan!
-
Drama Grup WA 'Mas Menteri': Najelaa Shihab dan Kubu Nadiem Kompak Bantah, tapi Temuan Jaksa Beda
-
Karen Agustiawan Ungkap Pertemuan Pertama dengan Anak Riza Chalid di Kasus Korupsi Pertamina