Suara.com - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said menganggap kunjungan Presiden Joko Widodo ke Washington DC, Amerika Serikat, menuai sukses besar.
"Semua aspek strategis dibicarakan secara hangat dan terbuka oleh kedua pemimpin negara (Presiden RI Joko Widodo dan Presiden AS Barack Obama) mulai investasi, ekonomi, energi bersih, perubahan iklim, terorisme, demokrasi, hingga urusan kesehatan rakyat," katanya dalam rilis yang diterima Antara di Jakarta, Selasa (27/10/2015).
Menurut Sudirman, hasil nyata kunjungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke AS adalah sebanyak 14 kesepakatan bisnis ditandatangani termasuk 11 di bidang energi, disepakati investasi senilai 3,5 miliar dolar AS, dan ditandatangani 17 transaksi bisnis.
Hasil nyata lainnya adalah 250 lebih komunitas bisnis AS, terutama investor yang sudah lama berada di Indonesia, hadir dalam jamuan makan malam.
"Kemudian, sebanyak 150 pelaku bisnis hadir dalam pertemuan bisnis dan tak kurang dari 15 pertemuan padat dan berisi dilakukan oleh Presiden dan delegasinya," katanya.
Sudirman yang menyertai kunjungan Presiden RI ke AS, melanjutkan, Presiden mengutus empat menteri untuk mewakili kunjungan kerjanya di San Fransisco.
"Sejumlah 'business deal' di bidang ekonomi digital yang dikomandani Pak Rudiantara (Menkominfo) terus akan dijalankan dan akan membawa RI 'to the next step' dalam bidang ekonomi digital," katanya.
Menurut dia, Presiden Jokowi adalah sosok presiden yang sederhana, cepat, efisien, dan fungsional.
"Hasil-hasil nyata yang memberi manfaat bagi rakyat lebih bermakna dari pada upacara kebesaran yang memabukkan, tapi minus esensi," katanya.
Sudirman menambahkan, jika orang berharap pada upacara kebesaran saat kunjungan Presiden, maka tentu akan kecewa.
Selanjutnya, kalau yang ditunggu adalah diplomasi basa-basi tingkat tinggi, mereka akan kecewa juga.
"Kalau penghormatan diterjemahkan dengan besarnya bendera, lebarnya karpet merah, atau tingginya jabatan pejabat yang menjemput, itu semua tak ada," katanya.
Menurut dia, semua upacara penjemputan berlangsung sederhana, cepat, efisien, dan fungsional.
Ia juga mengatakan, jika penghormatan diterjemahkan dengan saling menghormati, maka kehadiran Presiden Jokowi jelas menuai respek amat besar.
Hal-hal yang sensitif dan Pemerintah RI meminta tidak disentuh, ujarnya, Pemerintah AS pun mengikutinya.
"Sebagai contoh, Freeport dan kasus bioremediasi Chevron, tidak ada pembicaraan itu sama sekali di semua sesi pertemuan, baik dengan pemerintah maupun bisnis," ujarnya.
Respek, lanjut Sudirman, juga terlihat ketika selesai pembicaraan resmi kedua pemimpin negara, Presiden Obama mengajak Presiden Jokowi keliling Gedung Putih dan bahkan diajak singgah ke area "housing" tempat tinggal keluarganya yang merupakan sesuatu yang amat jarang dilakukan pada tamu negaranya.
Bahkan, tambahnya, semula protokol menata acara pelepasan di ruang "oval", namun Presiden Obama secara spontan mengubah rencana dengan mengantarkan Presiden Jokowi dan seluruh delegasinya ke beranda Gedung Putih melewati koridor pribadinya yang biasanya tidak dilewati tamu.
Koridor pribadi adalah jalan penghubung antara rumah tinggal dan kantor Presiden Obama di Gedung Putih. (Antara)
Berita Terkait
-
Ucapkan Selamat Pada Jokowi, Jenderal Gatot: Karena Sudah Merusak Negeri Ini
-
Rocky Gerung Ungkap Alasan Jokowi Tak Mempan Disembuhkan Dokter Kepresidenan
-
Gibran Rakabuming Raka Digugat Rp125 Triliun, Apakah Kekayaan Sang Wakil Presiden Cukup?
-
PSI Bongkar Upaya Adu Domba Jokowi-Prabowo: Dalang di Balik Kerusuhan Terungkap?
-
UGM Siapkan Strategi Baru? Roy Suryo Ungkap Kejanggalan Pernyataan Rektor Soal Ijazah Jokowi
Terpopuler
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Cara Edit Foto yang Lagi Viral: Ubah Fotomu Jadi Miniatur AI Keren Pakai Gemini
- Pemain Keturunan Rp 20,86 Miliar Hubungi Patrick Kluivert, Bersedia Bela Timnas Oktober Nanti
- Ramai Reshuffle Kabinet Prabowo, Anies Baswedan Bikin Heboh Curhat: Gak Kebagian...
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Sebut Mulai Besok Dana Jumbo Rp200 Triliun Masuk ke Enam Bank
-
iPhone di Tangan, Cicilan di Pundak: Kenapa Gen Z Rela Ngutang Demi Gaya?
-
Purbaya Effect, Saham Bank RI Pestapora Hari Ini
-
Usai Dilantik, Menkeu Purbaya Langsung Tanya Gaji ke Sekjen: Waduh Turun!
-
Kritik Sosial Lewat Medsos: Malaka Project Jadi Ajak Gen Z Lebih Melek Politik
Terkini
-
Tunjangan DPRD DKI Rp70 Juta Dikaji Ulang: Pramono Anung Lempar Bola ke DPRD
-
Fakta Mengerikan Kebakaran Maut di Gunung Putri: Ternyata Ulah Cucu yang Sakit Hati Sering Dimarahi
-
Tiket Pulang dari 'Neraka' KDRT di Arab Saudi: Hakim PA Jakbar Batalkan Pernikahan AP
-
Buntut Tuding Sri Mulyani Agen CIA, Menkeu Purbaya 'Hukum' Anaknya: Dilarang Keras Main Instagram
-
Ditaksir Rugikan Negara Puluhan Triliun Rupiah, Kejagung Didesak Usut Dugaan Korupsi Tol CMNP
-
Aktivis: Penangkapan Delpedro Siasat Rezim Kaburkan Isu Kekerasan Negara dan Kemiskinan
-
3 Fakta Mengejutkan di Balik Surat Sakti Bupati Bogor untuk ASN Hedon
-
Yusril Sarankan TNI Utamakan Dialog dengan Ferry Irwandi, Ini Tujuannya!
-
Ini Isi Surat Sakti Bupati Bogor untuk ASN Hedon, Larangan Pamer Harta dan Gaya Hidup Mewah
-
Prabowo Targetkan 100 Sekolah Rakyat Baru Tiap Tahun, Jangkauan Diperluas