Suara.com - Sebelum menetapkan Leopard Wisnu Kumala (29) menjadi tersangka pengeboman Mal Alam Sutera, Tangerang, Banten, polisi memeriksa 100 saksi.
"Langkah yang dilakukan kami olah TKP mendalam, kemudian didapatkan 100 saksi yang telah kami periksa, kami tidak pernah ungkap ke publik, semua bekerja berdasarkan silent operation," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Krishna Murti di Mapolda Metro Jaya, Kamis (29/10/2015).
Kasus pengeboman di Mal Alam Sutera yang baru dilakukan Leopard terjadi Rabu (28/10/2015). Bom rakitan Leopard diletakkan di tempat sampah toilet kantin karyawan dan ledakannya melukai kaki seorang karyawan kantin.
Dari 100 saksi, kata Krishna, 19 orang diperiksa secara mendalam karena mereka dianggap mengetahui kejadian tersebut.
Polisi, katanya, bahkan sampai mendatangi saksi yang tinggalnya di luar kota karena dianggap mengetahui.
"Orang-orangnya didatangi sampai ke Kediri dan lain sebagainya," kata dia.
Selain memeriksa saksi, polisi juga mempelajari CCTV di mal tersebut, kemudian memeriksa karcis parkir kendaraan.
"Kami lakukan banyak penelusuran, CCTV, rekaman parkir, karcis parkir, setiap orang yang dicurigai diperiksa, antara lain kita sudah periksa sepeda motor di situ yang dicurigai," kata Krishna.
Informasi yang diperoleh polisi kemudian mengerucut ke Leopard.
Leopard ditangkap sekitar dua jam setelah terjadi ledakan. Dari penggerebekan di rumahnya di Serang, Banten, polisi menemukan bom rakitan yang dibungkus kemasan rokok.
Ahli IT tersebut ternyata merupakan pelaku teror bom di Mal Alam Sutera yang terjadi Juli 2015.
Polisi memastikan Leopard bukan anggota jaringan teroris. Motifnya mengebom mal ialah untuk memeras pengelola mal.
Terpopuler
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
- 8 Mobil Kecil Bekas Terkenal Irit BBM dan Nyaman, Terbaik buat Harian
- 7 Rekomendasi Parfum Lokal Aroma Citrus yang Segar, Tahan Lama dan Anti Bau Keringat
- 5 Rekomendasi Moisturizer Korea untuk Mencerahkan Wajah, Bisa Bantu Atasi Flek Hitam
Pilihan
-
Berapa Gaji Zinedine Zidane Jika Latih Timnas Indonesia?
-
Breaking News! Bahrain Batalkan Uji Coba Hadapi Timnas Indonesia U-22
-
James Riady Tegaskan Tanah Jusuf Kalla Bukan Milik Lippo, Tapi..
-
6 Tablet Memori 128 GB Paling Murah, Pilihan Terbaik Pelajar dan Pekerja Multitasking
-
Heboh Merger GrabGoTo, Begini Tanggapan Resmi Danantara dan Pemerintah!
Terkini
-
Babak Baru PPHN: Ahmad Muzani Minta Waktu Presiden Prabowo, Nasib 'GBHN' Ditentukan di Istana
-
KPK Digugat Praperadilan! Ada Apa dengan Penghentian Kasus Korupsi Kuota Haji Pejabat Kemenag?
-
Tiga Hari ke Depan, Para Pemimpin Dunia Rumuskan Masa Depan Pariwisata di Riyadh
-
Terkuak! Siswa SMAN 72 Jakarta Siapkan 7 Peledak, Termasuk Bom Sumbu Berwadah Kaleng Coca-Cola
-
Drama 6 Jam KPK di Ponorogo: Tiga Koper Misterius Diangkut dari Ruang Kerja Bupati Sugiri Sancoko
-
Bukan Terorisme Jaringan, Bom SMAN 72 Ternyata Aksi 'Memetic Violence' Terinspirasi Dunia Maya
-
Revolusi Digital Korlantas: Urus SIM, STNK, BPKB Kini Full Online dan Transparan, Pungli Lenyap
-
Babak Baru Horor Nuklir Cikande: 40 Saksi Diperiksa, Jejak DNA Diburu di Lapak Barang Bekas
-
Dua Menko Ikut ke Sydney, Apa Saja Agenda Lawatan Prabowo di Australia?
-
Tak Hanya Game! Politisi PKB Desak Pemerintah Batasi Medsos Anak Usai Insiden Ledakan SMA 72 Jakarta