Suara.com - Jumlah penumpang pesawat di Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru selama Oktober 2015 turun 90 persen akibat kabut asap.
"Turunnya sangat drastis, terutama terjadi bulan lalu dengan rata-rata hampir 90 persen per hari," papar Kepala Divisi Pelayanan dan Operasi Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II, Hasturman Yunus di Pekanbaru, Minggu (1/11/2015).
Dalam kondisi normal, jelas dia, tidak kurang dari 66 hingga 78 penerbangan per hari melakukan aktivitas pendaratan maupun lepas landas menuju atau dari bandara setempat dengan jumlah penumpang rata-rata mecapai 8.000 orang.
Aktivitas itu dilakukan oleh 11 maskapai melayani rute penerbangan baik domestik atau internasional seperti Lion Air, Garuda Indonesia, Batik Air, Indonesia AirAsia, Citilink, Susi Air, Sriwijaya Air, Silk Air, AirAsia, Firefly dan Malindo Air.
"Tapi di tengah kondisi asap bulan lalu, penumpang pesawat tidak sampai 1.000 orang. Data secara detailnya atau utuh, sedang kita persiapkan untuk jadi laporan," terang Hasturman.
Ia mengatakan setidak 10 hari bandara setempat lumpuh total, karena tidak bisa didarati atau lepas landas oleh pesawat berbadan sempit baik jenis ATR 72-500, Boeing 737 series atau Airbus A319 dan Airbus A320.
Akibatnya, banyak maskapai penerbangan terutama rute domestik membatalkan penerbangan akibat jarak pandang pilot terbatas atau di bawah 1.000 meter akibat kabut asap kiriman menutupi wilayah bandara dan membahayakan bagi keselamatan.
"Jarak pandang terbatas dan hanya bertahan sekitar 700 meter dan bahkan sempat capai 100 meter. Itu terjadi tanggal 18, 19, 21, 22, 23, 24, 25 dan 26 nol penerbangan sama sekali," kata Hasturman.
Ongah Hasnan Siregar, Airport Duty Manager Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II menambahhkan dua pesawat mendarat pada Selasa (20/10) karena jarak pandang masih berada dikisaran 1.000 meter atau batas minimal bagi pilot.
Kedua maskapai tersebut masing-masing berasal dari Singapura yakni Silk Air mendarat sekitar pukul 13.15 WIB dan disusul maskapai Citilink dari Batam pukul 15.00 WIB.
"Setelah itu, tidak ada lagi pesawat mendarat karena arah angin tidak bersahabat. Angin cenderung tidak bergerak dan puluhan penerbangan dalam satu hari itu, dibatalkan," terangnya. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Gak Perlu Mahal, Megawati Usul Pemda Gunakan Kentongan untuk Alarm Bencana
-
5 Ton Pakaian Bakal Disalurkan untuk Korban Banjir dan Longsor Aceh-Sumatra
-
Kebun Sawit di Papua: Janji Swasembada Energi Prabowo yang Penuh Risiko?
-
Bukan Alat Kampanye, Megawati Minta Dapur Umum PDIP untuk Semua Korban: Ini Urusan Kemanusiaan
-
Tak Mau Hanya Beri Uang Tunai, Megawati Instruksikan Bantuan 'In Natura' untuk Korban Bencana
-
Jaksa Bongkar Akal Bulus Proyek Chromebook, Manipulasi E-Katalog Rugikan Negara Rp9,2 Miliar
-
Mobil Ringsek, Ini 7 Fakta Kecelakaan KA Bandara Tabrak Minibus di Perlintasan Sebidang Kalideres
-
Giliran Rumah Kajari Kabupaten Bekasi Disegel KPK
-
Seskab Teddy Jawab Tudingan Lamban: Perintah Prabowo Turun di Hari Pertama Banjir Sumatra
-
7 Fakta Warga Aceh Kibarkan Bendera Putih yang Bikin Mendagri Minta Maaf