Suara.com - Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir mengatakan dampak asap pembakaran hutan dan lahan tahun ini jauh lebih besar ketimbang tahun 2014.
"Inilah yang kita lihat data dari tahun ke tahun, kalau kita lihat data tahun 2012 kok lebih besar daripada tahun 2015. Ternyata yang dilakukan, kalau lihat dari keluasan lahan yang terbakar, dulu lebih besar, tapi yang terjadi atau terbakar di lahan gambut, jauh lebih besar sekarang sehingga akibatnya apa, sekarang itu produksi asap menjadi besar," kata Nasir di gedung BPPT, Jalan M. H. Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (5/11/2015).
Dia menduga besarnya dampak yang timbul karena yang terbakar adalah lahan gambut.
Kebakaran pada lahan gambut, katanya, lebih sulit dimatikan, meski pakai water booming sekalipun.
"Kita harus melangkah bagaimana mematikan asap itu, kalau hutan dengan water booming itu bisa selesai, ternyata kalau yang terbakar di lahan gambut, berkali-kali pun tak akan menyelesaikan masalah. Nah ini yang harus dilakukan betul soal gambut ini," katanya.
Atas pertimbangan itu, menurut Nasir bantuan yang ditawarkan negara lain harus dipertimbangkan agar titik api segera tertangani.
"Tawaran-tawaran dari negara-negara lain soal gambut ini diterima. Dari Malaysia, Singapura, Rusia. Kita nanti akan lihat mana yang paling efektif (bantuannya), kita harus perhatikan apakah perlu pesawat yang kapasitasnya 5-10 ton air, tapi pengambilannya harus di laut," katanya.
"Apakah diperlukan pesawat kecil yang mengambil air dari sungai atau pesawat besar dengan kapasitas air besar, dan mengambil air dari laut. Ini perlu studi, perlu kajian. Jadi nanti pesawat apa yang akan dipilih dalam pemadaman api," tambah Nasir.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Seharga NMax yang Jarang Rewel
- Here We Go! Peter Bosz: Saya Mau Jadi Pelatih Timnas yang Pernah Dilatih Kluivert
- 5 Mobil Keluarga 7 Seater Mulai Rp30 Jutaan, Irit dan Mudah Perawatan
- Sosok Timothy Anugerah, Mahasiswa Unud yang Meninggal Dunia dan Kisahnya Jadi Korban Bullying
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
Pilihan
-
Dana Korupsi Rp13 T Dialokasikan untuk Beasiswa, Purbaya: Disalurkan Tahun Depan
-
Kebijakan Sri Mulyani Kandas di Tangan Purbaya: Pajak Pedagang Online Ditunda
-
Harga Emas Hari Ini Turun Lagi! Antam di Pegadaian Jadi Rp 2.657.000, UBS Stabil
-
Hasil Drawing SEA Games 2025: Timnas Indonesia U-23 Ketiban Sial!
-
Menkeu Purbaya Curigai Permainan Bunga Usai Tahu Duit Pemerintah Ratusan Triliun Ada di Bank
Terkini
-
Prabowo di Depan Tumpukan Uang Rp13 Triliun: Renovasi 8.000 Sekolah, Jangan Zalimi Rakyat Kecil
-
Mantan Kapolres Ngada Fajar Widyadharma Hadapi Vonis, DPR Desak Hukuman Maksimal
-
Dorong Investasi Hijau, Menteri LH Siap Cabut Sanksi Ekowisata di Puncak Bogor
-
Roy Suryo Tuding KPU Otak Konspirasi Jahat, Siapkan 'Karpet Merah' Loloskan Gibran
-
Profil Ainul Yakin: Komisaris Transjakarta dan Ahli Menag yang Ancam 'Gorok Leher' Pengkritik Ulama
-
Setahun Pemerintahan Prabowo-Gibran, ICJR: KUHAP Lemah, Kriminalisasi Makin Ganas!
-
Dokter Tifa Kuliti Gaya Pidato Rektor UGM di Depan Jokowi: Terlalu Genit, Ganjen, Tak Berwibawa!
-
KPK Bidik Rekan Hergun, Diduga Ikut Kecipratan Duit Panas Korupsi CSR BI-OJK, Siapa Dia?
-
Bau Busuk Ungkap ke Temuan Mengerikan di Bekasi: Kerangka Bayi Terkubur Berselimut Sweater!
-
Strategi Pemuda Mengubah Indonesia, Masuk Partai atau Pendidikan?