Presiden PKS Sohibul Iman [dok. PKS]
Direktur Eksekutif Indobarometer, Mohamad Qodari menyakini bahwa Partai Keadilan Sejahtera akan mampu bertahan dalam dinamika perpolitikan di Indonesia. Menurutnya, partai yang dukungannya berbasis masyarakat beragama Islam tersebut memiliki sistem dan struktur yang sangat berbeda dengan partai politik lainnya. Dan hal tersebutlah yang membuat PKS sebagai partai dakwah mampu bertahan.
"Saya percaya PKS akan menjadi partai yang akan laneggenng dalam dinamika politik di Indonesia," kata Qodari dalam diskusi bertajuk 'Partai Dakwah sedang Berbenah' di Gado-Gado Boplo Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu(7/11/2015).
Menurutnya, meskipun Partai yang dipimpin oleh Sohibul Iman sebagai Presiden PKS saat ini berbeda dengan Partai lain yang memang sejak awal memiliki basis, PKS akan tetap bersaing. Partai Persatuan Pembangunan, Partai Golkar, dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan kata Qodari mempunya basis yang kuat sejak didirikan. Namun, seiring berjalannya waktu dan bertambah tuanya usia Partai yang pernah dipimpin oleh Terpidana kasus korupsi tersebut mampu membangun basis dukungannya.
"Ada Partai yang sebetulnya tidak punya basis existing, namun dia membangun basis yang kuat, sehingga menjadi khluat dia punya daya tahan yang cukup panjang, dan itu adalah PKS," jelas Qodari.
Meskipun, PKS kata Qodari hampir pastoli kebanyakan masyarakat melihat bahwa Partai ini mempunyai kesamaan dengan Partai Komunis Cina. Pasalnya kalau mereka sudah mulai masuk ke Mesjid, Muhammadiyah pun mulia takut, kalau PKS siap menguasainya.
"Iya, dengan kekuatan sistek dan strukturnya itu, banyak orang melihat bahwa PKS ini sama dengan Partai Komunis di Cina, tapi bedanya ini Islam. Begitu juga kalau PKS sudah masuk mesjid, Muhammadiyah pun mulai takut, ini pandangan masyarakat," kata Qodari sambil meminta Wakil Sekjen PKS, Mardani Ali Sera untuk menjelaskan pandangan masyarakat tersebut.
Komentar
Berita Terkait
-
Menhan Sjafrie Bertemu Surya Paloh dan Petinggi PKS, Sinyal Konsolidasi Politik Presiden?
-
PKS Siap Perkuat Bela Negara, Tawarkan Kerja Sama Pelatihan Komcad dengan Kemenhan
-
PKS Sentil Pejabat di Maulid Nabi: Gaya Hidup Mewah Bikin Rakyat Hilang Kepercayaan
-
PKS Kecam Kematian Driver Ojol Terlindas Rantis Brimob: Jangan Cukup Maaf, Tegakkan Hukum Adil!
-
Mengadu ke PKS, 13 Asosiasi Haji Umrah Tolak Aturan Legalisasi Umrah Mandiri di RUU PIHU
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
4 Rekomendasi Tablet RAM 8 GB Paling Murah, Multitasking Lancar Bisa Gantikan Laptop
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
Terkini
-
Miris! Kakak Adik di Kendal 2 Minggu Cuma Minum Air, Tidur Bersama Jasad Ibu Demi Wasiat
-
Terbongkar! Segini Uang 'Jatah Preman' yang Diterima Gubernur Riau, KPK Beberkan Alirannya
-
Warga Protes Bau Tak Sedap, Pemprov DKI Hentikan Sementara Uji Coba RDF Rorotan
-
Pasca OTT, KPK Bergerak Geledah Rumah Dinas Gubernur Riau Abdul Wahid
-
Gubernur Riau Plesiran ke Inggris-Brasil Pakai Duit 'Jatah Preman', Mau ke Malaysia Keburu Diciduk
-
Soeharto Bakal Dapat Gelar Pahlawan Nasional? Legislator Minta Penilaian Berimbang dan Komprehensif
-
Lewat 1x24 Jam Pasca-OTT, Dalih KPK Baru Umumkan Gubernur Riau Tersangka: Masalah Teknis, Bukan...
-
Bappenas Sebut Penerapan Manajemen Risiko Menjadi Arah Baru Dalam Tata Kelola Pembangunan Nasional
-
Adies Kadir Lolos Sanksi Etik MKD Dinilai Kabar Baik, Golkar: Konstituen di Dapil Pasti Ikut Senang
-
Bobby Nasution Apresiasi Kafilah Sumut Raih Peringkat Tujuh Nasional STQH di Kendari