Suara.com - Sejumlah outlet toko musik di Tanah Air tutup karena terus merugi. Salah satunya adalah Disc Tara yang akan menutup outletnya akhir tahun ini. Situasi ini dinilai sebagai lonceng kematian industri musik di Tanah Air.
Anggota Komisi X DPR RI Anang Hermansyah mengaku prihatin atas tutupnya sejumlah toko musik di Indonesia. Dia mengingatkan, fenomena tersebut harus direspons secara serius oleh pemerintah dan DPR.
"Saya akan mengusulkan pembentukan Panitia Kerja (Panja) gabungan lintas komisi untuk mengurai masalah ini, tujuannya untuk penataan industri musik di Indonesia," ujar Anang dalam keterangan persnya, Senin (9/11/2015).
Menurut politisi PAN ini, harus ada kerjasama antara pemerintah dan DPR untuk menumbuhkan musik yang berkelanjutan, keragaman inovasi dan kejelasan distribusi pendapatan serta nilai wajar untuk industri rekaman di indonesia dan pelaku pertunjukan. Menurutnya, Ini harus ditata kelola dengan baik dan tepat karena akan berdampak pada subsektor di industri kreatif.
Menurut dia, persoalan yang terjadi di industri musik Indonesia ini sejatinya telah tertuang di dalam UU No 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta seperti Lembaga Manajemen Kolekting Nasional (LMKN), penanganan pembajakan, ancaman pelanggaran hak cipta dan lain-lainnya.
"Sayangnya di UU ini belum diikuti dengan penerbitan Peraturan Pemerintah (PP)," keluh Anang.
Akibat ketiadaan aturan pelaksana, menurut Anang berbagai persoalan yang muncul di lapangan tidak bisa ditangani dengan baik. Dia mencontohkan tentang petunjuk pelaksana Lembaga Manajemen Kolekting Nasional (LMKN), pengaturan penutupan mall yang menyediakan tenant menjual barang bajakan yang hingga saat ini belum ada aturannya.
"Sampai saat ini belum ada orang yang dituntut melalui UU No 28 Tahun 2014. Artinya, kalau ini terus dibiarkan, ini akan terjadi kiamat besar di industri musik. Jangan sampai ada kesan pemerintah abai, karena tidak lama lagi kita akan menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA)," sebut Anang.
Anang mengkhawatirkan bila praktik pembajakan terus merajalela, toko musik banyak yang tutup, persoalan royalti karya musisi di hotel, mall, televisi, radio yang belum dilaksanakan dengan tepat akan menjadi lonceng kematian industri musik.
"Ini akan terus muncul masalah, jangan sampai ini tidak terselesaikan," tandas politisi yang juga musisi.
Tag
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 5 HP Murah RAM 8 GB Memori 256 GB untuk Mahasiswa, Cuma Rp1 Jutaan
- Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
- 5 Sunscreen Terbaik Mengandung Kolagen untuk Usia 50 Tahun ke Atas
- 8 Lipstik yang Bikin Wajah Cerah untuk Ibu Rumah Tangga Produktif
Pilihan
-
Vinfast Limo Green Sudah Bisa Dipesan di GJAW 2025, Ini Harganya
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
Terkini
-
KPK Tancap Gas Sidik Korupsi Bansos, Meski Rudi Tanoe Terus Ajukan Praperadilan
-
Malam Penganugerahan Pegadaian Media Awards 2025 Sukses Digelar, Ini Daftar Para Jawaranya
-
Sekjen PBNU Minta Pengurus Tenang di Tengah Isu Pelengseran Gus Yahya dari Kursi Ketua Umum
-
Kader Muda PDIP Ditantang Teladani Pahlawan: Berjuang Tanpa Tanya Jabatan
-
Kementerian PU Tingkatkan Kapasitas Petugas Pelayanan Publik
-
Bukan Cuma Guru Ngaji, Ketua Kelompok Pengajian di Jember Kini Dapat Uang Insentif
-
Siswa Mengadu soal Perundungan di Sekolah, Wagub Rano Karno Janji Usut Tuntas
-
Mendagri Harap Karang Taruna Jadi Motor Penggerak Perubahan Desa
-
Tak Terima Jadi Tersangka, Kakak Hary Tanoe Kembali Ajukan Praperadilan Lawan KPK
-
Hadiri Acara 50 Tahun Kemerdekaan Republik Angola, Mendagri: Kehormatan Besar bagi Rakyat Indonesia