Suara.com - Penyidik Polda Metro Jaya mulai menyelidiki dugaan kasus malpraktik dokter pada salah satu rumah sakit swasta di Bekasi Jawa Barat hingga menewaskan bayi berumur 13 bulan, Falya Raafani.
"Laporan sudah diterima penyidik berkeyakinan kasus tersebut masuk ranah pidana," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Mohammad Iqbal di Jakarta, Jumat (13/11/2015).
Iqbal mengatakan, penyidik berupaya mengumpulkan bukti dan menjadwalkan pemeriksaan terhadap beberapa saksi.
Penyidik kepolisian mulai memeriksa saksi dari pihak korban pada Senin (16/11/2015).
"Pemeriksaan selanjutnya saksi dari rumah sakit dan pihak terkait lainnya," ujar Iqbal.
Sebelumnya, ayah Falya Raafani, Ibrahim menceritakan dokter menyebutkan putrinya terserang gejala dehidrasi ringan saat masuk rumah sakit pada 28 Oktober 2015.
Sehari menjalani perawatan, Falya kembali beraktivitas layaknya seorang bocah seperti berlari dan lompat.
Pada 29 Oktober 2015 sekitar pukul 13.00 WIB, Falya disuntik antibiotik namun kondisinya memburuk bahkan perutnya membengkak.
"Saya tany istri kenapa?katanya disuntik antibiotik jadi badan, bibir serta perut membiru dan membengkak," ungkap Ibrahim.
Kondisi Falya kritis kemudian dibawa ke ruang ICU pada pukul 19.00 WIB, namun pihak rumah sakit tidak memberikan penjelasan hingga bocah itu meninggal dunia pada Minggu (1/11/2015). (Antara)
Berita Terkait
-
Ini kronologis Dugaan Malpraktik Bayi di Awal Bros Versi Keluarga
-
Dugaan Malpraktik Bayi, Dokter RS Awal Bros akan Diperiksa Polisi
-
Dugaan Malpraktik di RS Awal Bros Bekasi, Polda Yakin Ini Pidana
-
Dituduh Malpraktik Bayi, RS Awal Bros Tunggu Hasil Penyelidikan
-
Dipolisikan Kasus Dugaan Malpraktik Bayi, Ini Respon RS Awal Bros
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 4 Rekomendasi Cushion dengan Hasil Akhir Dewy, Diperkaya Skincare Infused
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Daftar Promo Alfamart Akhir Tahun 2025, Banyak yang Beli 2 Gratis 1
Pilihan
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
Terkini
-
Seskab Teddy Respons Pihak yang Bandingkan Penanganan Bencana: Tiap Bencana Punya Tantangan Sendiri
-
Saat Orasi Membakar Semangat, PKL Raup Cuan di Tengah Demo Buruh Tolak Kenaikan UMP 2026
-
Pemerintah Kaji Program Work from Mal, APBI Sebut Sejalan dengan Tren Kerja Fleksibel
-
KSAD Bongkar Ada Upaya Sabotase, Lepas Baut Jembatan Bailey di Wilayah Bencana
-
Lebih Rendah dari Bekasi dan Karawang, Buruh Desak Pramono Anung Revisi UMP Jakarta
-
Panglima TNI Respons Pengibaran Bendera GAM: Jangan Ganggu Pemulihan Bencana
-
Said Iqbal Protes Polisi Blokade Aksi Buruh ke Istana, Singgung Cara Militeristik
-
Setuju Bantuan Asing Masuk, Hasto: Kemanusiaan Bersifat Universal
-
Rakernas PDIP Januari 2026, Hasto: Lingkungan dan Moratorium Hutan Akan Dibahas
-
Kasus Izin Tambang Nikel Konawe Utara Dihentikan, Ini Penjelasan KPK