Patrice Rio Capella menghadiri sidang dugaan suap dalam penyelidikan kasus korupsi dana Bansos Sumut. [suara.com/Kurniawan Mas'ud]
Wakil Ketua Komisi II DPR Ahmad Riza Patria sangat menyayangkan begitu banyaknya dana bantun sosial yang disalahgunakan oleh pemerintah daerah. Karena itu dirinya mengusulkan dilakukannya penghentian sementara pencairan dana tersebut, terutama pada tahun pemilu digelar. Hal itu untuk mencegah penyelewengan dana bansos, terutama untuk calon petahana yang akan berlaga saat pemilu.
"Perlunya moratorium untuk tahun Pilkada. Jadi tahun Pileg, Pilpres, dan Pilkada tidak ada bansos. Puasa lah satu tahun,atau kalau Pilkada Desember, Maret atau April boleh lah masih ada pencairan " kata Riza dalam diskusi yang bertajuk 'Bansos: Bancakan Sosial' di Warung Daun Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (14/11/2015).
Bahkan Politisi Gerindra tersebut meminta jika pencairan dana benar-benar menjelang tanggal pemilihan, langsung saja dianggap melanggar aturan. Dia juga menganjurkan agar transparansi dalam penggunaan dana bansos, dimana masyarakat bisa memantau, kepala daerah sebaiknya mencantumkan setiap pencairan dana bansos di website.
"Prosesnya harus transparan, harus dibuat regulasi. Misal ada pencairan tanggal segini dianggap salah saja,"katanya.
Hal itu, kata Riza agar masyarakat juga diberi kesempatan untuk mencermati dan ikut berpartisipasi dalam melihat penggunaan dana tersebut. Dengan demikian, penyalahgunaan dsri dana tersebut tidak bisa diselewengkan kepada pihak-pihak yang tidak semestinya menerima hal tersebut.
"Kalau ada keberanian kepala daerah, diumumkan di website, ada anggaran katakanlah Rp 100 miliar. Siapa saja calon yang mau mengajukan (sebagai penerima). Sehingga masyarakat mencermati dan mengamati. Kalau ada organisasi abal-abal yang dapet, masyarakat akan protes,"tutupnya.
Komentar
Berita Terkait
-
Mengenal 15 Istilah dalam SIKS Validasi DTKS untuk Penyaluran Bansos
-
Apa Itu Desil dan Cara Cek Penentu Bansos PKH dan BPNT
-
Daftar Bansos yang Cair November-Desember 2025, Ini Cara Cek Penerima
-
Belum Terima BLTS? PT Pos Indonesia Pastikan Surat Pemberitahuan Masih Terus Didistribusikan
-
KPK Panggil Kakak Hary Tanoe dalam Kasus Bansos Hari Ini
Terpopuler
- 6 HP 5G Paling Murah di Bawah Rp 4 Juta, Investasi Terbaik untuk Gaming dan Streaming
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 29 November: Ada Rivaldo, Ribuan Gems, dan Kartu 110-115
- Bercak Darah di Pohon Jadi Saksi Bisu, Ini Kronologi Aktor Gary Iskak Tewas dalam Kecelakaan Maut
- 5 Shio Paling Beruntung Hari Ini Minggu 30 November 2025, Banjir Hoki di Akhir Bulan!
- 7 Rekomendasi Motor Paling Tangguh Terjang Banjir, Andalan saat Musim Hujan
Pilihan
-
OPEC Tahan Produksi, Harga Minyak Dunia Tetap Kokoh di Pasar Asia
-
Menteri UMKM Sebut Produk Tak Bermerek Lebih Berbahaya dari Thrifting: Tak Terlihat tapi Mendominasi
-
Telkom Siapkan Anak Usaha Terbarunya infraNexia, Targetkan Selesai pada 2026
-
Ironi di Kandang Sendiri: UMKM Wajib Sertifikasi Lengkap, Barang China Masuk Bebas?
-
Gubernur BI : Tiga Kunci Ini Bisa Bikin Indonesia Meroket di 2026, Apa Saja?
Terkini
-
Paksa Napi Makan Daging Anjing, Kalapas Enemawira Dinonaktifkan dan Jalani Sidang Etik Hari Ini
-
Lebih dari 1000 Anak di Jakarta Jadi Korban Kekerasan, Pramono Anung: 56 Persen Terjadi di Rumah
-
Mensos Gus Ipul Bantah Isu Penjarahan di Sibolga: Memang Dibagikan ke Masyarakat
-
Pengamanan Ketat: Polda Metro Jaya Siapkan Ribuan Personel untuk Reuni 212
-
Jelang Reuni 212 di Monas, Pramono Anung Tegas Beri Pesan Ini!
-
Diperiksa KPK Kasus BJB, Ridwan Kamil: Saya Senang, Ini Momen Hentikan Persepsi Liar
-
PBB Nobatkan Jakarta Kota Terpadat Dunia, Gubernur Pramono: Itu Salah, Mungkin...
-
KPK Bergerak! Telusuri Jejak 'Uang Panas' Mardani Maming ke PBNU
-
Luhut Buka Suara Soal Asal Usul Izin Bandara Khusus IMIP
-
Bangun Iklim Kompetitif, Kemendagri Gelar Apresiasi Kinerja Pemerintahan Daerah 2025