Suara.com - Kepolisian Prancis mengklaim telah mengidentifikasi dalang bom Paris. Pelaku bernama Abdelhamid Abaaoud, warga Belgia yang kini menjadi anggota ISIS.
Radio RTL di Prancis melaporkan bahwa Abdelhamid Abaaoud merupakan salah satu algojo paling sadis di ISIS. Dia beberapa kali merencanakan serangan di Eropa, seperti di stasiun kereta api dan gereja, yang sukses digagalkan tim antiteror.
Analis keamanan Prancis, Charlie Winter, mengatakan bahwa Abaaoud mengawasi dan mendanai penyerangan di Paris. "Dia yang merencanakan penyerangan seperti ini," katanya.
Selain Abaaoud, Kepolisian Prancis juga menyatakan bahwa Brahim Abdeslam, pelaku bom bunuh diri di Boulevard Voltaire, turut menjadi otak serangan teror di Paris.
BACA JUGA:
Warga Paris Panik Dengar Alarm Palsu
Brahim Abdeslam bersama tiga rekannya yakni Samy Amimour asal Prancis, 28, Ahmad Al Mohammed, dari Suriah, 25, dan Ismael Mostefai, 29, tewas usai melakukan aksi bom bunuh diri di lokasi berbeda. Samy dan Ismael beraksi di Aula Bataclan, sementara Ahmad di luar stadion sepak bola.
Hingga kini, polisi telah menahan sejumlah orang yang diduga turut menjadi pelaku teror. Sebanyak tujuh di antaranya berhasil ditahan polisi Belgia.
Polisi pun masih terus mengejar Abdeslam Salah, 26, warga Prancis namun lama tinggal di Brussel, Belgia. Abdeslam Salah --yang bersaudara kandung dengan Brahim Abdeslam, diduga salah satu pelaku yang memberondong para penonton di aula Bataclan.
ISIS akan Kembali Serang Eropa
Perdana Menteri Prancis, Manuel Valls menengaskan bahwa Prancis dan Eropa akan menyerang balik ISIS. Sebab, ISIS, dalam waktu dekat, akan kembali melakukan teror terhadap Eropa.
"Tidak hanya Prancis yang melawan, tetapi negara-negara Eropa lainnya," kata Valls.
"ISIS dalam waktu dekat, bisa saja kembali menyerang. Bisa dalam beberapa hari mendatang, bisa juga beberapa minggu mendatang," Valls menambahkan.
Di tempat terpisah, Perdana Menteri Inggris, David Cameron tak memungkiri bahwa teroris di Benua Biru adalah warga Eropa. "Mereka ini adalah orang-orang dari negara kita sendiri yang lama beroperasi di Suriah. Mereka dikirim kembali ke Eropa untuk melakukan serangan," kata Cameron.
Lebih lanjut Cameron menerangkan bahwa Eropa tengah menyusun rencana ihwal penyelesaian konflik di Suriah. "Kita tidak bisa menangani ISIS kecuali mendapatkan penyelesaian politik di Suriah. Setelah itu baru memungkinkan secara permanen untuk menghancurkan ISIS," tutur Cameron.
Seperti diketahui, aksi teror di Prancis menewaskan 132 orang, dan mengakibatkan lebih dari 300 orang luka-luka. (mirror/ independent)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Siapa Saja 5 Pelatih Tolak Melatih Timnas Indonesia?
- 5 Rekomendasi Bedak Cushion Anti Longsor Buat Tutupi Flek Hitam, Cocok Untuk Acara Seharian
- 10 Sepatu Jalan Kaki Terbaik dan Nyaman dari Brand Lokal hingga Luar Negeri
- 5 Pilihan Sunscreen Wardah dengan SPF 50, Efektif Hempas Flek Hitam hingga Jerawat
- 23 Kode Redeem FC Mobile 6 November: Raih Hadiah Cafu 113, Rank Up Point, dan Player Pack Eksklusif
Pilihan
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
Terkini
-
Polisi Temukan Serbuk Pemicu Ledakan di Rumah Terduga Pelaku Peledakan SMAN 72
-
Densus 88 Terlibat Dalami Motif Terduga Pelaku Peledakan di SMAN 72
-
Blak-blakan Sebut Soeharto Diktator, Cerita 'Ngeri' Putri Gus Dur Dihantui Teror Orba Sejak SMP
-
Sindiran Pedas PDIP usai Jokowi Dukung Soeharto Pahlawan: Sakit Otaknya!
-
Masuk Komisi Reformasi Polri Bentukan Prabowo: Sepak Terjang Idham Azis, Nyalinya Gak Kaleng-kaleng!
-
Menkeu Purbaya Bakal Redenominasi Rupiah, Apa Manfaatnya?
-
Alasan Presiden Mahasiswa UIN A.M. Sangadji Ambon Dukung Soeharto Jadi Pahlawan Nasional
-
Jenguk Korban Ledakan SMAN 72, Mensos Pastikan Biaya Pengobatan Ditanggung Pemerintah
-
Siswa Terduga Kasus Bom Rakitan di SMAN 72 Korban Bullying, Begini Kata Pengamat Teroris
-
Hadirkan Pemerataan Pembangunan Sampai ke Papua, Soeharto Dinilai Layak Sandang Pahlawan Nasional