Suara.com - Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menjalani pemeriksaan di Badan Pemeriksa Keuangan RI selama sekitar sembilan jam, Senin (23/11/2015). Ia dimintai keterangan seputar pembelian lahan untuk Rumah Sakit Sumber Waras, Jakarta Barat.
Setelah keluar dari ruangan, Ahok minta maaf. Ia minta maaf karena saat baru tiba di BPK terlibat ketegangan dengan petugas BPK. Saat itu, petugas hubungan masyarakat Pemerintah Provinsi DKI Jakarta ingin merekam proses pemeriksaan, tetapi dilarang dengan alasan untuk menjaga kerahasiaan.
"Jadi pertama-tama tentu hasil pemeriksaan ini adalah rahasia sebelum dibuka untuk penyidikan. Makanya tadi terjadi ada insiden dari humas berpikir mau direkam. Tapi karena ini dokumen rahasia tidak boleh direkam," kata Ahok di gedung BPK RI, Jalan Gatot Subroto, Jakarta.
Ahok mengatakan tadi sempat berpikir negatif terhadap auditor BPK. Karena menurut Ahok, mereka tendensius. Karena itu, dia mengajak petugas humas.
"Terus terang saya juga dipenuhi suudzon kepada semua auditor. Karena bagi kami hasil laporan LHP (laporan hasil pemeriksaan) yang dilakukan BPK DKI ini tendensius. Ada beberapa miss leading, makanya kami jadi suudzon," kata Ahok.
Tetapi setelah menjalani pemeriksaan, Ahok mengakui auditor BPK bekerja profesional.
"Saya sendiri tidak bisa ditemani staf karena dianggap rahasia, tidak boleh dikeluarkan (hasil pemeriksaannya). Tidak boleh direkam. Walaupun ada rekaman, jadi BPK memasang dua rekaman video kamera. Ruang rapat besar, ada dua yang buat notulen, ada dua yang tanya," kata dia.
Ahok diperiksa karena pembelian lahan untuk RS Sumber Waras terindikasi mengakibatkan kerugian keuangan pemerintah daerah sebesar sekitar Rp191 miliar dalam APBD Perubahan 2014.
Selama proses pemeriksaan, Ahok tidak didampingi oleh siapapun. Para pendamping Ahok hanya diizinkan menunggu di luar ruangan.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Wamenkomdigi: Pemerintah Harus Hadir untuk Memastikan AI Jadi Teknologi yang Bertanggung Jawab
-
Gubernur Riau Jadi Tersangka KPK! Kemendagri Siapkan Pengganti Sementara
-
Pramono Anung Rombak Birokrasi DKI: 1.842 Pejabat Baru, Janji Pelayanan Publik Lebih Baik
-
Gubernur Riau Jadi Tersangka, PKB Proses Status Kader Abdul Wahid Secara Internal
-
Raperda KTR DKI Disahkan! Ini Titik-Titik yang Dilarang untuk Merokok dan Jual Rokok
-
BNN Gerebek Kampung Bahari, 18 Orang Ditangkap di Tengah Perlawanan Sengit Jaringan Narkoba
-
KPK Kejar Korupsi Whoosh! Prabowo Tanggung Utang, Penyelidikan Jalan Terus?
-
Ahli Hukum Nilai Hak Terdakwa Dilanggar dalam Sidang Sengketa Tambang Nikel Halmahera Timur
-
Cak Imin Instruksikan BGN Gunakan Alat dan Bahan Pangan Lokal untuk MBG
-
MRT Siapkan TOD Medan Satria, Bakal Ubah Wajah Timur Jakarta