Suara.com - Kepolisian Republik Indonesia belum memeriksa secara forensik di laboratorium video teror berjudul 'Pesan Sang Komandan' yang menyiarkan seruan menghancurkan Polda Metro Jaya dan Istana Negara. Polisi belum bisa memastikan rekaman suara di video yang beredar di media sosial itu milik kelompok Santoso, gembong teroris Mujahidin Indonesia Timur atau tidak.
"Kami belum teliti secara laboratoris," kata Kapolri Jenderal Badrodin Haiti saat dikonfirmasi, Kamis (26/11/2015).
Meski belum bisa dipastikan kebenaran rekaman video itu milik Santoso. Pihaknya menjadikan hal itu sebagai bentuk ancaman.
"Tetapi benar atau tidak itu jadi peringatan bagi kami untuk kewaspadaan," ujarnya.
Diduga acaman melalui rekaman suara dalam video yang beredar itu dari gerakan ekstrem Santoso yang diduga anggota ISIS Indonesia. Tapi sampai sekarang belum terverifikasi.
"Oh itu kami belum tahu, memang ada suara video ya kita belum tahu, konfirmasi masih saya lacak apakah betul itu dari kelompok-kelompok itu (Santoso)," kata Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya Inspektur Jenderal Tito Karnavian di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (25/11).
Setelah adanya teror tersebut, membuat Polda Metro meningkatkan pengamanan di tempat-tempat rawan dan Mapolda Metro Jaya serta area Istana Negara yang menjadi pusat sasaran.
Tak hanya itu menurut Tito, pihaknya bersama dengan TNI akan meningkatkan pengamanan di Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta.
Lebih jauh, Tito juga telah menginstrusikan jajaranya dari tingkat Polsek dan Polres untuk terus meningkatkan pengamanan. Termasuk di pusat perbelanjaan dan mal yang ada di Jakarta.
Kelompok gerakan ekstrem diduga anggota ISIS Indonesia merilis ancaman teror terhadap Pemerintah. Teror menggunakan media audio atau rekaman suara atas nama Santoso Abu Wardah itu disampaikan melalui media sosial dari akun Facebook Muhammad Bahrunnaim Anggih Tamtomo, Senin (23/11) dinihari.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Operasi Zebra 2025 di Sumut Dimulai Besok, Ini Daftar Pelanggaran yang Disasar
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Mobil Keluarga Bekas Paling Dicari 2025, Murah dengan Performa Mumpuni
- 5 Mobil Sedan Bekas Pajak Murah dan Irit BBM untuk Mahasiswa
- 5 Rekomendasi Smartwatch Selain Apple yang Bisa QRIS MyBCA
Pilihan
-
Aksi Jatuh Bareng: Rupiah dan Mata Uang Asia Kompak Terkoreksi
-
4 HP RAM 12 GB Paling Murah, Pilihan Terbaik untuk Gamer dan Multitasker Berat
-
Perusahaan BUMN dan Badan Negara Lakukan Pemborosan Anggaran Berjamaah, Totalnya Rp43 T
-
RKUHAP Resmi Jadi UU: Ini Daftar Pasal Kontroversial yang Diprotes Publik
-
Permintaan Pertamax Turbo Meningkat, Pertamina Lakukan Impor
Terkini
-
Mardani Ali Sera Dicopot dari Kursi Ketua PKSAP DPR, Alasannya karena Ini
-
Melihat 'Kampung Zombie' Cililitan Diterjang Banjir, Warga Sudah Tak Asing: Kayak Air Lewat Saja
-
Jakarta Dikepung Banjir: 16 RT Terendam, Pela Mampang Paling Parah Hingga 80 cm
-
Program SMK Go Global Dinilai Bisa Tekan Pengangguran, P2MI: Target 500 Ribu Penempatan
-
21 Tahun Terganjal! Eva Sundari Soroti 'Gangguan' DPR pada Pengesahan RUU PPRT: Aneh!
-
110 Anak Direkrut Teroris Lewat Medsos dan Game, Densus 88 Ungkap Fakta Baru
-
Jejak Hitam Eks Sekretaris MA Nurhadi: Cuci Uang Rp308 M, Beli Vila-Kebun Sawit Atas Nama Orang Lain
-
Jaksa KPK Ungkap Pertarungan Gengsi dengan Penasihat Hukum di Kasus Hasto Kristiyanto
-
Sebut Indonesia Darurat Bullying, Puan Siapkan Panggilan Menteri dan Tim Psikolog
-
Pembahasan KUHAP Diperkarakan ke MKD, Puan Sebut DPR Sudah Libatkan Banyak Pihak: Prosesnya Panjang