Suara.com - Badan Narkotika Nasional (BNN) memilih Kepulauan Kangean, Kabupaten Sumenep, Madura, untuk lokasi dibangunnya penjara khusus bagi pengedar narkoba kelas kakap, sebagai wujud realisasi program sterilasasi dan efek jera.
"Tim sudah melihat Kangean dan menilai di sana layak didirikan penjara khusus bandar narkoba," ujar Kepala BNN Komisaris Jenderal Polisi Budi Waseso, usai sosialisasi Pencegahan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN), di kantor PW Muhammadiyah Jatim di Surabaya, Kamis (26/11/2015).
Menurut dia, di Kangean saat ini telah memiliki bangunan gedung bekas lembaga pemasyarakatan sehingga mempermudah pembangunan penjara khusus tersebut.
Selain itu, jarak Kangean yang mencapai 100 kilometer dari Kabupaten Sumenep dinilainya juga menjadi salah satu alasan dipilihnya kepulauan yang terletak di Provinsi Jawa Timur tersebut.
"Realisasi segera, tim ke sana untuk mengkaji. Selain Kangean, BNN juga menyiapkan beberapa pulau terpencil lainnya di Indonesia. Seperti di Sulawesi, Papua dan Maluku," ucapnya.
Setelah dilakukan kajian, lanjut dia, pihaknya segera berkoordinasi dengan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM) untuk proses persetujuannya.
Tidak itu saja, mantan Kabareskrim Mabes Polri tersebut saat ini sedang mencari buaya-buaya yang akan digunakan untuk mengamankan penjara khusus bandar narkoba.
"Saya sedang mencari buaya yang buas-buas, kemudian ikan piranha dan harimau. Nantinya, penjara akan dikelilingi sungai buaya di ring pertama, kemudian sungai ikan piranha dan terakhir harimau," katanya.
Jenderal bintang tiga itu menjelaskan tindakan tegas harus dilakukan kepada pelaku narkoba kelas kakap untuk menimbulkan efek jera dan tidak mengulangi perbuatannya lagi.
"Kalau yang menjaga buaya, mana mungkin mau disuap? Ini semata-mata demi menyelamatkan generasi muda dan bangsa tidak hancur karena perilaku-perilaku bandar narkoba itu," katanya.
Sementara itu, Ketua PW Muhammadiyah Jawa Timur Saad Ibrahim mengapresiasi Kepala BNN dengan program-program yang dicanangkannya sehingga harus mendapat dukungan dari berbagai pihak. [Antara]
Berita Terkait
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
Pilihan
-
Dokter Lulusan Filsafat yang 'Semprot' DPR Soal Makan Gratis: Siapa Sih dr. Tan Shot Yen?
-
Gile Lo Dro! Pemain Keturunan Filipina Debut Bersama Barcelona di LaLiga
-
BCA Mobile 'Tumbang' di Momen Gajian, Netizen Mengeluh Terlantar Hingga Gagal Bayar Bensin!
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
Terkini
-
PPP Terbelah Dua, Mardiono vs Agus Suparmanto Saling Klaim Ketum Sah, Pemerintah Pilih Siapa?
-
Prabowo Kagum PKS Sodorkan Profesor ITB Masuk Kabinet, Siapa Orangnya?
-
Hadirkan Balai Warga, Gubernur Pramono: Ruang Kolaborasi untuk Semua Kalangan
-
Tersangka Kasus LNG Pertamina Seret Nama Ahok: Saya Minta Ahok dan Nicke Bertanggung Jawab!
-
KPK Serius! Atalia Praratya Akan Dipanggil Terkait Kasus Korupsi Iklan BJB, Ada Apa?
-
Wakil Ketua Komisi X DPR: Keracunan MBG Merupakan Tantangan Menuju Kesuksesan
-
Perang Klaim Ketum PPP: Mardiono Vs Agus Suparmanto, Siapa yang Sah?
-
Penembakan Mengerikan Guncang Gereja Mormon Michigan, 2 Tewas 8 Luka-luka
-
Cegah Keracunan, BPOM Siapkan Modul Nasional untuk Juru Masak Program MBG
-
Kapan Sebaiknya Mengajukan Pinjaman Daring agar Lebih Menguntungkan?