Suara.com - Komisi III terus menunda pemilihan calon pimpinan KPK. Alasannya macam-macam. Alasan yang terakhir, mereka mempersoalkan dari delapan kandidat tidak satupun yang berasal dari unsur kejaksaan.
Salah satu anggota Komisi II DPR yang mempersoalkannya ialah dari Fraksi PDI Perjuangan Junimart Girsang. Ia tidak setuju Komisi III menyelenggarakan fit and proper test terhadap kandidat pimpinan KPK yang diajukan Presiden Joko Widodo.
"KPK itu kan lembaga penegakan hukum, bagaimana mungkin jaksa itu bisa bekerja tanpa ada pimpinan dari jaksa. Kalau pimpinan KPK menanyakan proses penuntutan kepada penyidik misalnya, tapi pimpinannya tidak paham anatomi penuntutan. Ini kan aneh," kata Junimart di DPR, Jumat (27/11/2015).
Junimart mengakui memang tidak ada ketentuan hukum yang mewajibkan pimpinan KPK harus berlatarbelakang bidang hukum. Tapi, katanya, ada aturan yang menyebutkan pimpinan KPK harus berpengalaman setidaknya 15 tahun.
"Tentang berlatar belakang hukum memang tidak mutlak, tapi ini kan lembaga penegakan hukum. Diperaturan itu kan ada syaratnya 15 tahun, itu tak bisa ditafsir. Ini menjadi syarat mutlak," ujarnya.
Oleh karena itu, katanya, Komisi III mempertanyakan kenapa panitia seleksi bentukan pemerintah pada waktu itu tidak meloloskan kandidat dari unsur kejaksaan.
"Ini yang kami minta klarifkasi kepada pansel kenapa jaksa tidak ada (lolos), padahal jaksa ada yang ikut dulu. Bagaimana sebenarnya," katanya.
Junimar mengatakan penolakan terhadap kandidat pimpinan KPK bukan hanya keputusan Fraksi PDI Perjuangan, tetapi semua fraksi di Komisi III.
"Ini kan keputusan dari fraksi-fraksi, bukan hanya PDI Perjuangan. Kami dari PDI Perjuangan terus terang maunya sebelum tanggal 16 Desember sudah ada pimpinan KPK. Kami tidak mau pimpinan KPK plt (pelaksana tugas) terus, perlu kepastian hukum. Pimpinannya harus ada legal standing," kata dia.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
-
Dampingi Presiden, Bahlil Ungkap BBM hingga Listrik di Sumbar Tertangani Pasca-Bencana
Terkini
-
OTT KPK di Banten: Jaksa Diduga Peras Animator Korsel Rp2,4 M, Ancam Hukuman Berat Jika Tak Bayar
-
Pesan Seskab Teddy: Kalau Niat Bantu Harus Ikhlas, Jangan Menggiring Seolah Pemerintah Tidak Kerja
-
OTT Bupati Bekasi, PDIP Sebut Tanggung Jawab Pribadi: Partai Tak Pernah Ajarkan Kadernya Korupsi
-
Jawab Desakan Status Bencana Nasional, Seskab Teddy: Pemerintah All Out Tangani Bencana Sumatra
-
Pramono Anung: UMP Jakarta 2026 Sedang Dibahas di Luar Balai Kota
-
Bantah Tudingan Pemerintah Lambat, Seskab Teddy: Kami Sudah Bergerak di Detik Pertama Tanpa Kamera
-
Jelang Mudik Nataru, Pelabuhan Bakauheni Mulai Dipadati Pemudik
-
Bupati Bekasi Diciduk KPK, Pesta Suap Proyek Terbongkar di Pengujung Tahun?
-
KPK Ungkap Ada Pihak yang Berupaya Melarikan Diri pada OTT di Kalsel
-
Mengapa Cara Prabowo Tangani Bencana Begitu Beda dengan Zaman SBY? Ini Perbandingannya