Suara.com - Politisi PDI Perjuangan Eva Kusuma Sundari mengakui tidak mudah mengurus negara dalam kondisi sekarang. Apalagi, partai pendukung Presiden Joko Widodo bukanlah pemenang mayoritas di pemilu presiden 2014 sehingga mau tidak mau harus ada power sharing dengan lawan politik.
"PDI Perjuangan menang tidak mutlak seperti ini, walau konsep PDI Perjuangan, tapi ada power sharing dan mengakomodasi partai. Jadi kita ini mesti mendayung di antara banyak karang, realitas tidak segampang seperti menang mutlak," kata Eva dalam diskusi bertema Bersih-bersih Kabinet, Menggusur Menteri Anti Nawa Cita dan Trisakti di Restoran Dua Nyonya, Jalan Cikini Raya, Cikini, Jakarta Pusat, Minggu (29/11/2015).
Menurut Eva, kondisi itu menjadi salah satu sebab Nawa Cita dan Trisakti yang dikampanyekan Joko Widodo dan Jusuf Kalla dulu tidak berjalan lancar setelah mereka berhasil menjadi pemenang pemilu.
Nawa Cita dalam konteks ini merujuk pada visi-misi yang dipakai Joko Widodo dan Jusuf Kalla ketika kampanye di Pilpres 2014. Dalam visi misi dipaparkan sembilan agenda pokok untuk melanjutkan semangat perjuangan dan cita-cita Sukarno yang dikenal dengan istilah Trisakti, yakni berdaulat secara politik, mandiri dalam ekonomi, dan berkepribadian dalam kebudayaan.
"Kita punya kesempatan sampai tahun tiga supaya ada output dan income Trisakti, karena tahun keempat untuk pembuktian, dan kalau ke lima kita bikin program nanti dicurigai persiapan untuk pilpres. Karenanya, tahun satu sampai tiga ini adalah krusial," kata dia.
Eva Sundari menambahkan saat ini komunikasi Presiden Jokowi dengan pejabat negara juga sudah membaik sehingga secara perlahan jalannya pemerintahan pun ke arah positif .
Tapi, Eva mengaku masih ada keterbatasan dalam beberapa hal.
Salah satunya, ada sejumlah menteri yang tidak menjalankan program Nawa Cita dan Trisakti.
"Kalau itu, yang tahu Pak Presiden. PDI Perjuangan juga kaget kok ada orang-orang itu yang masuk (pemerintahan), itu realitas yang kita terima. Dan, dalam proses pembentukan kabinet bukan sepenuhnya PDI Perjuangan," kata dia.
Sebagian menteri yang tidak menjalankan semangat Nawa Cita sudah diganti. Eva menambahkan di masa mendatang, Presiden akan kembali merombak kabinet agar program-programnya berjalan lebih baik lagi.
"Kalau reshuffle, itu keniscayaan," ujarnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka