Suara.com - Pengamat politik dari lembaga Lingkar Madani Ray Rangkuti menilai anggota DPR yang duduk di Mahkamah Kehormatan Dewan tidak dapat bekerja secara independen dan profesional. Itu sebabnya, mereka tidak pernah membuat keputusan tegas kalau ada anggota dewan yang tersangkut kasus.
"MKD ini kan isinya anggota DPR dan yang diproses juga anggota DPR, ini kan menyidang diri sendiri dan hasilnya tidak maksimal," kata Ray dalam diskusi tentang sidang MKD atas pelanggaran etik Ketua DPR Setya Novanto di Kafe Deli, Jalan Sunda 7, Jakarta Pusat, Minggu (29/11/2015).
Agar keputusan yang dibuat independen, Ray mengusulkan agar orang-orang yang duduk di Mahkamah Kehormatan berasal dari kalangan independen dan dari luar DPR. Untuk mewujudkan wacana ini, Ray mendorong revisi terhadap Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2014 tentang MPR, DPR, DPD, dan DPRD.
"Harusnya struktur MKD ini berdiri sendiri dan diisi dari unsur masyarakat yang bersifat independen. Sehingga MKD ini dapat menjalankan tugasnya dengan maksimal," ujarnya.
Lantas, Ray menyontohkan sejumlah lembaga negara lainnya seperti kejaksaan dan Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu. Lembaga etik di lembaga-lembaga itu terdiri dari orang-orang profesional.
"Saya setuju UU MD3 direvisi. Sudah saatnya yang menangani kode etik dewan adalah orang di luar DPR," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Calon Pelatih Indonesia John Herdman Ngaku Dapat Tawaran Timnas tapi Harus Izin Istri
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
Pilihan
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
-
4 Tablet RAM 8 GB dengan Slot SIM Card Termurah untuk Penunjang Produktivitas Pekerja Mobile
-
3 Fakta Perih Usai Timnas Indonesia U-22 Gagal Total di SEA Games 2025
Terkini
-
Timnas U-22 Gagal Total di SEA Games 2025, Komisi X: Publik Berhak Kecewa, Tim Kembali ke Pola Lama
-
Dari Sel ke Mimbar: Intip Momen Ferdy Sambo Ikuti Praise and Worship di Lapas Cibinong Jelang Natal
-
6 Anggota Yanma Polri Jadi Pelaku Pengeroyokan Matel di Kalibata, Komisi III DPR: Harus Diproses!
-
Pengeroyok Sudah Ditangkap! Polisi Usut Aksi Balas Dendam Matel yang Rusak Kios Pedagang Kalibata
-
Terkuak! Motor Anggota Polri Nunggak Cicilan Jadi Pemicu Pengeroyokan Maut 2 Matel di Kalibata
-
Ratusan Rumah Luluh Lantak, Pemkab Agam Membutuhkan 525 Huntara Bagi Korban Banjir
-
Wagub Sumut Apresiasi Bantuan Korban Banjir dan Longsor dari Pemprov Bengkulu
-
Sidang Etik 6 Anggota Yanma Pengeroyok Matel di Kalibata Digelar Pekan Depan, Bakal Dipecat?
-
Menanti Status Bencana Nasional Sumatera sampai Warga Ingin Ajukan Gugatan
-
BGN Optimis, Program Makan Bergizi Gratis Mampu Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi hingga 8 Persen