Suara.com - Penikmat kisah "Kura-kura Ninja" mestinya tidak sampai "tertipu" mengira bahwa kura-kura benar-benar bisa "jadi jagoan" seperti dalam komik atau film animasi tersebut. Sebab kenyataannya, kura-kura lebih kerap jadi hewan tak berdaya dan bahkan sering sekali butuh pertolongan manusia.
Salah satu contoh terbaru adalah kura-kura pelintas rel kereta di Jepang, terutama di wilayah yang memang menjadi habitat dan pusat aktivitas mereka. Tidak saja butuh bantuan karena berpotensi jadi korban tak berdaya roda-roda kereta atau bahkan gencetan rel, para kura-kura tersebut juga harus dibantu karena kerap menyebabkan gangguan perjalanan kereta.
Sebagaimana dikutip Huffington Post dari pemberitaan Asahi Shimbun, di wilayah Kyoto dan Nara misalnya, antara tahun 2001 sampai 2014 saja, terjadi setidaknya 13 gangguan perjalanan kereta akibat aktivitas atau keberadaan kura-kura. Demi mengatasi masalah itu, maka West Japan Railway Company (semacam PT KA Jepang Bagian Barat) pun coba menemukan solusi terbaik bekerja sama dengan pihak Suma Aqualife Park, akuarium daerah Kobe.
Satu solusi menarik lantas didapat, yaitu memasang semacam lintasan khusus kura-kura di bagian bawah rel. Terbuat dari semacam beton setengah pipa (menyerupai huruf U) yang dipasang sambung-menyambung, jalur ini digali khusus di bagian tanah atau kerikil di bawah rel. Lewat jalur itulah, kura-kur diharapkan bisa melintas dengan aman tanpa harus tergilas, sekaligus tak lagi menimbulkan gangguan pada jadwal kereta.
"Sistem ini mencegah kura-kura terlibat dalam kecelakaan, sekaligus menghindari timbulnya masalah bagi para penumpang (kereta) kami. Kami berharap bisa terus menggunakannya (sistem ini)," ungkap seorang pejabat West Japan Railway, sebagaimana antara lain dikutip The Japan Times.
Disebutkan bahwa dalam menemukan solusi tersebut, pihak Suma Aqualife sebelumnya mendapati bahwa saban kali kura-kura coba melintasi rel kereta, sebagian di antaranya kerap terjebak di ruang sempit antara dua jalur rel. Tanpa punya opsi lain, kura-kura malang itu akhirnya akan terpaksa bergerak mengikuti arah tersebut, sebelum akhirnya terjepit di bagian yang sempit atau saat ada pergeseran rel --sebelum lantas tergilas.
Untuk itulah kemudian, disimpulkan perlunya "rute alternatif" yang lebih menarik sekaligus lebih nyaman dan aman bagi para kura-kura. Maka pihak West Japan Railway pun lantas menggali bagian bawah rel tersebut, memasang perlintasan khusus kura-kura menggunakan bahan dan ukuran yang khusus pula. Sebagai tambahan dari upaya itu, staf perusahaan tersebut pun sekali sebulan terus memeriksa sekitar jalur itu dari kemungkinan masih adanya "kura-kura korban".
Menurut Kepala Akuarium Suma, Naoki Kamezaki, upaya penyelamatan kura-kura tersebut menimbulkan perasaan yang menyegarkan. Sejauh ini disebutkan bahwa jalur khusus kura-kura tersebut telah dibuat di setidaknya dua stasiun di Prefektur Nara, pada April dan November lalu, dan sejak itu sudah menyelamatkan minimal 10 nyawa kura-kura. [HuffPost/AS/JT]
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional
-
Nestapa Ratusan Eks Pekerja PT Primissima, Hak yang Tertahan dan Jerih Tak Terbalas
-
Ahli Bedah & Intervensi Jantung RS dr. Soebandi Jember Sukses Selamatkan Pasien Luka Tembus Aorta