Suara.com - Badan Pengawas Lingkungan Cina memperketat inspeksi untuk menekan emisi polutan menyusul memburuknya kualitas udara di negeri tersebut, mulai Senin (30/11/2015). Di kawasan utara negeri, terutama di Beijing, kualitas udara mencapai titik terburuknya pada Senin.
Pemerintah Beijing meminta lebih dari 2.100 perusahaan besar yang berkontribusi pada polutan untuk menghentikan kegiatan mereka untuk sementara. Pemerintah kota juga memerintahkan seluruh proyek pembangunan berhenti beraktivitas setelah mengeluarkan peringatan oranye, atau yang kedua terburuk di deretan indikator tingkat polusi udara.
Kementerian Perlindungan Lingkungan sudah mengirim beberapa tim inspeksi untuk mengawasi penegakkan perintah tersebut. Dilaporkan, sedikitnya 11 proyek konstruksi dan pabrik semen tak mengindahkan aturan dan masih beroperasi.
Pelanggaran terhadap perintah tersebut bisa bermuara pada hukuman, yang bisa berupa denda tinggi. Tim inspeksi dari Kementerian Perlindungan Lingkungan akan memperketat pengawasan mereka pada hari Selasa.
Indeks kualitas udara di banyak kota, termasuk Beijing, Langfang, dan Bao-ding di Provinsi Hebei, mencapai puncaknya, yakni 500 pada hari Senin. Artinya, polusi udara telah mencapai level terparah.
Konsentrasi PM2,5, materi partikulat dengan diameter kurang dari 2,5 mikron yang dapat masuk ke dalam paru-paru dan membahayakan kesehatan mencapai 945 mikrogram per meter kubik di beberapa stasiun pengawasan di Beijing bagian selatan. Kadarnya melebihi standar nasional, yakni 75 mikrogram per meter kubik.
Kualitas udara yang memburuk membuat aktivitas warga terganggu. Sebagian besar penduduk memilih tinggal di rumah dan menghindari bepergian karena kabut asap pekat meliputi udara kota.
Keadaan seperti ini diperkirakan akan bertahan hingga Rabu, sampai ada aliran udara yang bergerak dari barat ke timur. (Asia One)
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
Pilihan
-
Kendal Tornado FC vs Persela Lamongan, Manajemen Jual 3.000 Tiket
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Kamera Terbaik September 2025
-
Wakil Erick Thohir Disebut jadi Kandidat Kuat Menteri BUMN
-
Kursi Menteri BUMN Kosong, Siapa Pengganti Erick Thohir?
-
Otak Pembunuhan Kacab Bank, Siapa Ken si Wiraswasta Bertato?
Terkini
-
DPRD 'Geruduk' Parkir Ilegal di Jaktim, Dua Lokasi Disegel Paksa, Potensi Pajak Miliaran Bocor
-
'Keterangan Anda Berubah!' Detik-detik Saksi PT Poison Ditegur Hakim di Sidang Sengketa Tambang
-
Saatnya 'Perbarui' Aturan Main, DPR Genjot Revisi Tiga UU Kunci Politik
-
Noel Dikabarkan Mau Jadi Justice Collaborator, KPK: Belum Kami Terima
-
Jejak Korupsi Noel Melebar, KPK Bidik Jaringan Perusahaan PJK3 yang Terlibat Kasus K3
-
Anggotanya Disebut Brutal Hingga Pakai Gas Air Mata Kedaluarsa Saat Tangani Demo, Apa Kata Kapolri?
-
Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
-
Dikabarkan Hilang Usai Demo Ricuh, Bima Permana Ditemukan di Malang, Polisi: Dia Jualan Barongsai
-
Berawal dari Rumah Gus Yaqut, KPK Temukan Jejak Aliran Dana 'Janggal' ke Wasekjen Ansor
-
Urai Penumpukan Roster CPMI Korea Selatan, Menteri Mukhtarudin Siapkan Langkah Strategis