Suara.com - Pemerintah Kota Bekasi, Jawa Barat, menggelar pasukan dan peralatan siaga banjir. Semua instansi terkait terlibat.
"Gelar pasukan ini dalam rangka mengantisipasi perubahan iklim ke musim hujan. Sebab, biasanya setiap Desember, Januari dan Februari ada wilayah Kota Bekasi yang dari aspek kontur tanahnya terlalu rendah (rawan banjir) sehingga perlu ada perhatian," kata Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi saat gelar pasukan di Bekasi, Rabu (2/12/2015).
Upacara yang berlangsung di lingkungan perkantoran Pemkot Bekasi Jalan Ahmad Yani Nomor 1, Bekasi Selatan dihadiri unsur kepolisian, TNI, dan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) terkait. Dalam agenda tersebut tampak ratusan personel dari masing-masing instansi dilengkapi sejumlah perlengkapan evakuasi seperti perahu karet, pompa air, pelampung, motor trail, dan sebagainya.
"Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) akan bertindak selaku SKPD yang bertugas menanggulangi dampak hujan di dua hulu Sungai Cikeas dan Cileungsi yang bermuara di perbukitan Sentul dan Cipayung. Hilirnya ketemu di Kali Bekasi. Biasanya tempat pertemuan kedua sungai itu yang selalu menimbulkan luapan air di Perumahan Pondokgede Permai, Jatiasih," katanya.
Selain ancaman banjir di kawasan bantaran sungai, kata dia, sejumlah kawasan yang berada pada daerah dataran rendah juga menjadi sasaranbanjir seperti Perumahan Pondokungu Permai, Perumahan Nasio, Kelurahan Pengasinan, dan Kompleks Dosen IKIP.
"Hasil pertemuan dengan warga IKIP diketahui dengan adanya proyek tandon yang kita lakukan tahun ini cukup berimplikasi positif terhadap pengurangan banjir. Biasanya sampai satu meter, sekarang hanya semata kaki dewasa," katanya.
Proyek serupa juga dilakukan Pemkot Bekasi di Kelurahan Pengasinan, Kecamatan Rawalumbu dan di Perumnas III, Bekasi Timur.
"Kita juga buat tandon sebagai penampungan air saat terjadi hujan di kawasan tersebut," katanya. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO