Suara.com - Unit Pelaksana Teknis Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo di Bojonegoro, Jawa Timur, mewaspadai banjir bandang yang ditimbulkan dari meluapnya sejumlah sungai di Bojonegoro, Tuban, dan Lamongan, selama musim hujan.
"Di Bojonegoro dan Tuban, ada sejumlah sungai yang rawan menimbulkan banjir bandang," kata Kasi Operasi UPT Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo di Bojonegoro, Mucharom, di Bojonegoro, Rabu.
Ia menyebutkan salah satu sungai yang rawan banjir bandang, yaitu Kali Pacal, yang melintas di sejumlah kecamatan di wilayah selatan Bojonegoro, mulai Kecamatan Temayang, Kapas, dan Sukosewu.
"Kali Pacal paling rawan menimbulkan banjir bandang, di antara, sungai lainnya, karena hutan di daerah tangkapan airnya kerusakannya paling parah," katanya.
Bahkan, kata dia, banjir bandang yang ditimbulkan dari meluapnya Kali Pacal, bisa terjadi sekitar tujuh kali selama musim hujan.
"Desa Kedungsumber, Kecamatan Temayang, bisa dilanda banjir bandang beberapa kali selama musim hujan," ucapnya.
Selain itu, kata dia, Kali Kening di Tuban juga rawan banjir bandang karena daerah tangkapan airnya juga sudah rusak.
"Tapi kerusakan daerah tangkapan air di Kali Kening tidak separah Kali Pacal," ucapnya.
Ia juga mengatakan sungai di Kecamatan Kedewan juga rawan menimbulkan banjir bandang karena kawasan hutan di daerah setempat juga rusak.
Di Lamongan, kata dia, juga ada sejumlah sungai yang rawan banjir bandang, terutama di wilayah selatan.
Pemetaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat, banjir bandang rawan melanda 32 desa yang tersebar di 10 kecamatan, antara lain Temayang, Sukosewu, Ngasem, Sumberrejo, Kanor, Kedewan, dan Malo.
"Dampak banjir bandang lebih berbahaya dibandingkan banjir luapan Bengawan Solo, sebab datangnya air cukup deras," kata Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Bojonegoro, Sukirno.
Pemkab memberlakukan siaga darurat bencana, sejak 21 November sampai akhir Desember.
"Siaga darurat bencana meliputi ancaman bencana banjir, tanah longsor, dan angin kencang," katanya.
BPBD Bojonegoro disebut sudah menginstruksikan kepada seluruh camat yang daerahnya rawan bencana untuk meningkatkan kewaspadaan selama musim hujan. [Antara]
Berita Terkait
Terpopuler
- Penampakan Rumah Denada yang Mau Dijual, Lokasi Strategis tapi Kondisinya Jadi Perbincangan
- Belajar dari Tragedi Bulan Madu Berujung Maut, Kenali 6 Penyebab Water Heater Rusak dan Bocor
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- 4 Mobil Listrik Termurah di Indonesia per Oktober 2025: Mulai Rp180 Jutaan
Pilihan
-
Warisan Utang Proyek Jokowi Bikin Menkeu Purbaya Pusing: Untungnya ke Mereka, Susahnya ke Kita!
-
Tokoh Nasional dan Kader Partai Lain Dikabarkan Gabung PSI, Jokowi: Melihat Masa Depan
-
Proyek Rp65 Triliun Aguan Mendadak Kehilangan Status Strategis, Saham PANI Anjlok 1.100 Poin
-
Pundit Belanda: Patrick Kluivert, Alex Pastoor Cs Gagal Total
-
Tekstil RI Suram, Pengusaha Minta Tolong ke Menkeu Purbaya
Terkini
-
Skandal Rp 285 Triliun: Anak Riza Chalid Diduga Kantongi Rp3,07 T dari Korupsi Minyak
-
Jurnalis Myanmar Dorong Pembentukan Dewan Pers ASEAN, Perkuat Solidaritas Kebebasan Pers
-
Kabinet Prabowo Copy Paste Era Bung Karno, Ikrar Nusa Bhakti: Pemborosan di Tengah Ekonomi Sulit
-
Seleksi Pejabat BPJS Tak Sekadar Rotasi Jabatan, Pansel Cari Pemimpin yang Bisa Reformasi JKN
-
Ikon Baru Jakarta! 'Jembatan Donat' Dukuh Atas Dibangun Tanpa Duit APBD, Kapan Jadinya?
-
Proyek Galian Bikin Koridor 13 'Lumpuh', Transjakarta Kerahkan Puluhan Bus Tambahan
-
Larang Perdagangan Daging Anjing dan Kucing, Gubernur Pramono Siapkan Pergub dalam Sebulan
-
BNI Dukung BPJS Ketenagakerjaan Tingkatkan Layanan Jaminan Sosial lewat BNIdirect Cash
-
'Auditnya Menyusul Belakangan,' Serangan Balik Kubu Nadiem Usai Kalah di Praperadilan
-
Percepat Pembangunan Papua, Mendagri Tekankan Pentingnya Sinkronisasi Program Pusat dan Daerah