Seorang tersangka penembakan yang menewaskan 14 orang dan melukai 14 orang lagi di San Bernardino City, California selatan tewas ditembak dan satu orang lagi ditahan pada Rabu (2/12/2015) sore waktu setempat.
Media setempat melaporkan, kendaraan SUV hitam yang digunakan tersangka dan dipenuhi lubang peluru dihentikan oleh polisi setelah baku-tembak yang sengit.
Juru Bicara Departemen Polisi San Bernardino, Sersan Vicki Cervantes mengatakan, petugas terlibat baku tembak dan seorang tersangka ditembak hingga tewas. Namun ia tak bersedia memberi keterangan lebih lanjut.
Beberapa laporan media lokal, yang mengutip beberapa sumber lain polisi, menyatakan semua tersangka "kini dilumpuhkan atau ditahan".
Satu kendaraan SUV warna gelap digeledah oleh polisi setelah penembakan tersebut. Polisi sebelumnya mengatakan sebanyak tiga tersangka pelaku penembakan berkeliaran di jalanan.
Polisi melakukan penggeledahan dari ruangan ke ruangan di Inland Regional Center Building, tempat penembakan terjadi. Disebutkan ada beberapa ratus orang di dalam bangunan tersebut ketika penembakan terjadi dan kebanyakan dari mereka keluar gedung tanpa cedera.
Identitas dan motif pelaku penembakan masih diselidiki. Asisten Direktur FBI David Boudich mengatakan masih belum jelas apakah penembakan itu adalah serangan teror atau bukan.
Departemen Polisi San Bernardino menerima laporan mengenai beberapa penembakan pada pukul 10.59 waktu setempat (Kamis, 01.59 WIB).
Para tersangka pelaku penembakan, yang mempersiapkan diri dengan baik --mereka membawa senjata laras panjang-- dan mengenakan topeng ski serta mungkin pakaian anti-peluru, menyerbu ke dalam satu ruang konferensi yang disewa oleh Departemen Kesehatan San Bernardino untuk menyelenggarakan pesta buat pegawainya.
Para pelaku kemudian mulai melepaskan tembakan dengan membabi buta.
Pusat tersebut adalah organisasi nir-laba yang menawarkan layanan untuk orang-orang dengan gangguan perkembangan. Organisasi ini memiliki 670 pegawai dan melayani 3.000 keluarga. Bangunan berwarna pink yang memiliki tiga lantai tersebut berada tak jauh dari Highway 10, yang sibuk. Tak lama setelah kejadian, beberapa helikopter terlihat terbang di atas lokasi penembakan.
"Kita tak pernah boleh berfikir bahwa ini adalah sesuatu yang cuma terjadi dalam peristiwa biasa, sebab itu tak terjadi dengan frekuensi yang sama di negara lain," kata presiden AS, Barack Obama.
Ia menyerukan pengawasan lebih ketat atas senjata, setelah penembakan yang menewaskan tiga orang di Colorado pada Jumat (27/11/2015) pekan lalu. (Antara/Xinhua)
Tag
Berita Terkait
-
12 Orang Tewas dalam Penembakan Massal Saat Perayaan Hanukkah di Australia
-
Perayaan Hanukkah Berdarah di Bondi Beach: 9 Tewas, Diduga Target Komunitas Yahudi?
-
Horor di Bondi Beach: Penembakan Brutal di Pantai Ikonik Australia, 9 Orang Tewas
-
Bawa Kasus ke Jakarta, Pengacara Ungkap Sederet Kejanggalan Kasus Penembakan 5 Petani di Pino Raya
-
Kuasa Hukum: Banyak Pasal Dipreteli Polisi dalam Kasus Penembakan 5 Petani Bengkulu Selatan
Terpopuler
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- 7 HP Samsung Seri A Turun Harga hingga Rp 1 Jutaan, Mana yang Paling Worth It?
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
Ultimatum Keras Prabowo: Pejabat Tak Setia ke Rakyat Silakan Berhenti, Kita Copot!
-
Legislator DPR: YouTuber Ferry Irwandi Layak Diapresiasi Negara Lewat BPIP
-
Racun Sianida Akhiri Pertemanan, Mahasiswa di Jambi Divonis 17 Tahun Penjara
-
Ramai Narasi Perpol Lawan Putusan MK, Dinilai Tendensius dan Tak Berdasar
-
Jurus Prabowo Setop Wisata Bencana: Siapa Pejabat yang Disentil dan Mengapa Ini Terjadi?
-
Gus Yahya Ajak Warga Nahdliyin Bersatu Hadapi Tantangan, Terutama Bencana Sumatra
-
Ramai Patungan Beli Hutan, Memang Boleh Rimba Dibeli Dan Bagaimana Caranya?
-
Peradilan Militer Dinilai Tidak Adil, Keluarga Korban Kekerasan Anggota TNI Gugat UU ke MK
-
Ria Ricis dan Selebriti Pandu Shopee Live Superstar, Jumlah Produk Terjual Naik Hingga 16 Kali
-
5 Kali Sufmi Dasco Pasang Badan Bela Rakyat Kecil di Tahun 2025