Kesaksian Bos Freeport Indonesia
Presiden Direktur PT. Freeport Indonesia Maroef Sjamsoeddin mengungkapkan, dirinya diberikan arahan oleh Komisaris PT. Freeport Indonesia Marzuki Darusman untuk bertemu Ketua DPR Setya Novanto.
"Pada saat saya mendapat mandat menjadi Presiden Direktur PT. Freeport Indonesia, saya sudah diminta untuk bertemu dengan Ketua DPR Setya Novanto. Perrmintaan itu dari Marzuki Darusman," kata Maroef saat memberikan kesaksian di Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD), Kamis (3/12/2015).
Setelah dia ditunjuk menjadi Presiden Direktur PT. Freeport Indonesia, dia ditugaskan untuk menjalin komunikasi dengan sejumlah lembaga negara. Dia pun melakukan pertemuan dengan MPR, DPD dan DPR pada Bulan April. Semua dilakukan secara resmi dan terpisah. Hanya saja, pertemuan dengan Setya, Maroef menerangkan, Setya meminta pertmeuan dilakukan di ruang kerjanya.
"Saat itu saya membawa profile company dan memberikannya, itu hal yang biasa. Pertemuan berjalan 30-40 menit," kata Maroef.
Di penghujung pertemuan itu, Maroef mengatakan, Setya mengundangnya kembali untuk melakukan pertemuan selanjutnya. Setya, kata Maroef, ingin mengenalkan rekanannya.
"Kapan-kapan kita ketemu lagi, ngopi-ngopi, saya perkenalkan dengan kawan saya," kata Maroef menirukan Setya.
Keduanya kemudian melakukan pertemuan pada 13 Mei 2015 di Hotel Ritz Carlton, Jakarta. Di tempat ini, Setya memperkenalkan pengusaha Reza Chalid dan membicarakan soal perpanjangan kontrak PT. Freeport Indonesia.
Namun, Maroef menjadi curiga karena prtemuan ini pembahasannya di luar bisnis. Namun, soal perpanjangan kontrak. Dia pun sempat berfikir kenapa tidak melibatkan Komisi VII bila pertemuan ini membicarakan perpanjangan kontrak dan malah mengundang pengusaha.
"Insting saya berjalan. Kenapa tidak mengundang Komisi VII?" kata dia.
Tidak lama setelah pertemuan itu, Maroef mendapat pesan dari Reza untuk memperkenalkan diri. Pesan ini pun diabaikannya.
Namun, setelah itu ada ajakan untuk melakukan pertemuan dari Reza yang turut mengundang Ketua DPR Setya Novanto. Maroef pun langsung menyuruh stafnya untuk membuat janji pertemuan. Pertemuan ketiga ini dijadwalkan di kawasan SCBD pada tanggal 8 Juni 2015.
Karena kecurigaan itu, dia pun berinisiatif untuk merekam semua perbincangan kala itu. Rekaman ini pun yang diserahkan ke Menteri ESDM Sudirman Said untuk ditindaklanjuti. Sudirman pun melaporkan hal ini ke MKD.
Komentar
Berita Terkait
Terpopuler
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
'Cuma Buat Nakut-nakutin', Menteri Hukum Bongkar Modus Pencatutan 'Bos Palsu' di Balik Perusahaan
-
Terseret Korupsi hingga Dioperasi Ambeien, Istri Nadiem Curhat: Anak-Anak Tiap Hari Mencari Ayahnya
-
Islah di Menit Akhir? Mardiono dan Agus Suparmanto Bersatu Pimpin PPP
-
Aksi Perlawanan Menggema: Tuntut UU Ketenagakerjaan Berpihak ke Buruh!
-
Warga Dukung Pemekaran Kelurahan Kapuk: Semoga Urusan KTP Tak Lagi Ribet dan Bolak-balik
-
Perwira Junior Berpeluang Isi Jabatan Strategis, Prabowo Mau Hapus Kultur Senioritas di TNI?
-
Target Puncak Emisi Indonesia Mundur ke 2035, Jalan Menuju Net Zero Makin Menantang
-
Rakor Kemendagri Bersama Pemda: Pengendalian Inflasi sampai Imbauan Evaluasi Kenaikan Harga
-
Cegah Pencatutan Nama Buat Korupsi, Kemenkum Wajibkan Verifikasi Pemilik Asli Perusahaan via Notaris
-
Siap Rekonsiliasi dengan Kubu Agus, Mardiono Sebut Akan Difasilitasi 'Orang-orang Baik', Siapa?