Suara.com - Kejaksaan Agung menyelidiki mengenai rekaman percakapan yang dilakukan Ketua DPR RI Setya Novanto, Presiden Direktur PT Freeport Indonesia, Maroef Sjamsoeddin dan pengusaha Riza Chalid. Menurutnya pihaknya masih mendalami adanya dugaan permufakatan jahat dari percakapan ketiga orang tersebut.
"Kita lihat nanti perannya seperti apa, di antara itu siapa yang bermufakat kan jelas nanti. Yang mencari keuntungan siapa, kita masih mendalami bahwa itu permufakatan untuk melakukan korupsi," kata Jaksa Agung Muhammad Prasetyo di Gedung Kejaksaan Agung, Jumat (4/12/2015).
Pihaknya sudah mengantongi rekaman asli dari percakapan tersebut. Nantinya, kata Prasetyo pihaknya akan melibatkan sejumlah pakar telekomunikasi informasi untuk memeriksa keaslian suara percakapan.
"Kejaksaan tetap akan minta bantuan dari ahli IT ITB Bandung sudah dihubungi nanti kita minta untuk bantu kita menentukan dari keaslian suara dan sebagainya," katanya.
Lebih lanjut, Prasetyo mengatakan pemeriksaan yang telah dilakukan kepada Maroef belum sepenuhnya selesai. Pihaknya akan kembali memanggil mantan Wakil Kepala Badan Intelejen Negara (BIN) itu pada pekan depan.
"Jadi (Maroef) sudah memberikan keterangan tapi tentunya mungkin belum sepenuhnya selesai, dijadwalkan minggu depan akan dilanjutkan," katanya.
Keterangan yang telah didapat dari pemeriksaan Maroef baru awal untuk membuka penyelidikan kasus yang telah menyeret Novanto. Nanti akan dievaluasi.
"Pemeriksaan kita melengkapi minta keterangan untuk melengkapi pencarian bukti-bukti awal, ketika nantinya akan kita evaluasi tentang bagaimana kelanjutan daripada penyelidikan kita," katanya.
Lebih lanjut, Prasetyo mengatakan saat ini pihaknya belum berencana melakukan pemanggilan kepada pengusaha Riza Chalid. Dia ada di luar negeri.
"Kita belum kesana (pemanggilan), yang saya tahu kemarin dijadwalkan untuk sidang MKD (Mahkamah Kehormatan Dewan) pun tidak hadir. Kita belum tahu apa alasannya karena belum sampai arah sana permintaan keterangan kita,"
Namun dia memastikan akan memanggil semua pihak yang dianggap terlibat dalam rekaman percakapan tersebut. "Iyalah semua yang kira-kira relevan untuk dimintai keterangan, kita akan undang mintai keterangan. Ini masih melakukan penyelidikan," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
Pilihan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
-
Disamperin Mas Wapres Gibran, Korban Banjir Bali Ngeluh Banyak Drainase Ditutup Bekas Proyek
Terkini
-
Tewas usai Dicabuli, Jejak Pembunuh Mayat Bocah dalam Karung Terungkap Berkat Anjing Pelacak!
-
Harus Ada TPA Terpadu di PIK usai Ada Sanksi dari KLHK
-
Ganti Kapolri Tak Cukup! Presiden Prabowo Didesak Rombak Total UU Kepolisian
-
Langit Madinah Mencekam, Diduga Rudal Houthi Dicegat Pertahanan Arab Saudi
-
Aktivis 98 Gagas 'Warga Peduli Warga', Bagikan Ribuan Sembako ke Ojol dan Warga Rentan Jakarta
-
Viral Detik-Detik Truk Gas Meledak: 8 Orang Tewas Terpanggang, Puluhan Kritis
-
Suyudi-Dedi Prasetyo Calon Kuat, Seabrek 'Dosa' Era Kapolri Listyo Mesti Ditanggung Penerusnya!
-
Tiga Mahasiswa Dinyatakan Hilang, Polda Metro Jaya Buka Posko Pengaduan
-
Isu Listyo Sigit Diganti, ISESS Warning Keras: Jangan Pilih Kapolri dengan Masa Jabatan Panjang
-
'Ganti Kapolri' Trending, Data INDEF Ungkap Badai Kemarahan Publik di X dan TikTok, Ini Datanya