Suara.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok merasa kesal dengan lembaga Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Ahok kesal dengan KPK karena batal dijadikan pembicara pada acara Festival Antikorupsi yang digelar di Kota Bandung, Jawa Barat selama dua hari, 10-11 Desember 2015.
Event tersebut merupakan puncak acara memperingati Hari Antikorupsi Internasional.
Ahok bahkan iri dengan Menteri ESDM, Sudirman Said yang diundang oleh KPK sebagai pembicara sekaligus diberikan penghargaan soal gratifikasi.
"Misalnya Sudirman Said, dia juga dapat penghargaan gratifikasi itu, dia juga diplot ada pembicara. Saya juga jadwalnya ada nama saya kok sebagai salah satu pembicara soal apa yang DKI lakukan untuk mencegah gratifikasi, apa yang DKI lakukan supaya nggak terjadi korupsi. Kita buka semua, termasuk LHKPN (Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara)," kata Ahok di gedung DPRD DKI Jakarta, Kamis (10/12/2015).
Untuk itu Ahok memutuskan tidak akan menghadiri acara tersebut dan mengutus Inspektorat Provinsi DKI Jakarta Mery Erna Hani untuk mewakili kehadirannya di kota Bandung.
"Saya nggak tahu, tapi ada tulisan masukan dari pimpinan KPK yang saya juga nggak tahu siapa pimpinan yang mana (yang memyatakan saya tidak jadi pembicara)," kata Ahok.
Mantan Bupati Belitung Timur itu menilai DKI sudah sangat tepat apabila diberikan penghargaan sebagai daerah yang memcegah adanya gratifikasi.
"DKI adalah provinsi pertama di Indonesia yang memaksakan pejabat sampai ke eselon IV harus melaporkan LHKPN. Nggak ada (provinsi) lain yang lakukan, maka pengalaman inilah yang saya diundang untuk ceritakan harusnya," ujar Ahok.
"Saya juga sudah diperiksa LHKPN-nya dari tahun 1999. Nah tiba-tiba kasarnya tanda kutip, saya tidak boleh tampil. Bilangnya acara untuk membagikan pengalaman LHKPN ini dibatalkan, padahal Sudirman Said semua nggak dibatalkan," sambung Ahok.
Setelah batal menjadi pembicara di acara lembag anti rasuah, Ahok langsung menuding ada oknum di KPK yang melakukan kriminalisasi dirinya atas kasus dugaan korupsi pembelian lahan Rumah Sakit Sumber Waras, Jakarta Barat yang diduga merugikan negara sebesar Rp191 miliar.
"Saya nggak tahu (apa karena kasus Sumber Waras). Mungkin ada oknum-oknum di KPK yang ingin mengkriminalkan saya soal Sumber Waras," katanya.
Berita Terkait
-
KPK: Ustaz Khalid Punya Informasi Penting soal Oknum Kemenag Penerima Dana Percepatan Haji
-
Pasutri Koruptor, Suami Eks Walkot Semarang Mbak Ita Hadiri Pesta Pernikahan Anak, Kok Bisa?
-
Telusuri Dugaan Korupsi Dana Haji, KPK Kebut Inspeksi Biro Travel di Jatim
-
KPK Ungkap Mayoritas Biro Perjalanan Haji Bermasalah Berada di Pulau Jawa
-
Penyelenggaraan Haji Jadi Bancakan? KPK Sikat Biro Travel Nakal di Jawa Timur, Ini Modusnya!
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Zulhas Umumkan 6 Jurus Atasi Keracunan Massal MBG, Dapur Tak Bersertifikat Wajib Tutup!
-
Boni Hargens: Tim Transformasi Polri Bukan Tandingan, Tapi Bukti Inklusivitas Reformasi
-
Lama Bungkam, Istri Arya Daru Pangayunan Akhirnya Buka Suara: Jangan Framing Negatif
-
Karlip Wartawan CNN Dicabut Istana, Forum Pemred-PWI: Ancaman Penjara Bagi Pembungkam Jurnalis!
-
AJI Jakarta, LBH Pers hingga Dewan Pers Kecam Pencabutan Kartu Liputan Jurnalis CNN oleh Istana
-
Istana Cabut kartu Liputan Wartawan Usai Tanya MBG ke Prabowo, Dewan Pers: Hormati UU Pers!
-
PIP September 2025 Kapan Cair? Cek Nominal dan Ketentuan Terkini
-
PLN Perkuat Keandalan Listrik untuk PHR di WK Rokan Demi Ketahanan Energi Nasional
-
PN Jaksel Tolak Praperadilan, Eksekusi Terpidana Kasus Pencemaran Nama Baik JK Tetap Berlanjut
-
Roy Suryo Sindir Keras Acara UGM yang Dihadiri Menteri Sepi Peminat: Ini Karma Bela Ijazah Jokowi!