Suara.com - Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) DKI Jakarta langsung menerjunkan petugas pengawas untuk mengecek insiden jatuhnya lift di PT. Nestle, Gedung Arkadia Tower, Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan. Dalam insiden yang terjadi pada hari Kamis (10/12/2015) itu tiga orang karyawan PT. Nestle dikabarkan menjadi korban, dan dua diantaranya meninggal dunia.
"Hari ini kita tugaskan pengawas (untuk cek), surat perintah udah saya teken dan mungkin nanti kira-kira jam 12 sudah ada tindak lanjutnya. Ini lift kategorinya pesawat angkat angkut, setiap tahunnya mestinya harus dilakukan pemeriksaan berkala," ujar Kepala Disnakertrans DKI Jakarta Priyono ketika dihubungi wartawan, Jumat (11/12/2015).
Menurut Priyono sebelum insiden tersebut terjadi, lift di Gedung Arkadia Tower sudah diperiksa. Hanya saja, dugaan Priyono, petugas teknisi gedung tersebut tidak segera menjalankan saran-saran dari petugas.
"Kemarin sebelumnya sudah dilakukan pemeriksaan dan ditemukan semacam temuan saran-saran yang harus diperbaiki, rupanya perusahaan mungkin lalai atau bagaimana. Nanti kepastiannya setelah pengawas dinas turun," jelasnya.
Saat kejadian, dikatakan Priyono, pengawas dari Suku Dinas Disnakertrans Jakarta Selatan sudah turun, hanya saja yang diturunkan pengawas umum dan bukan pengawas spesialis pesawat angkat angkut.
"Kalau pengawas spesialis pesawat angkat angkut (yang langsung turun) nanti bisa segera teridentifikasi permasalahan lift dan bisa segera diketahui penyebabnya," kata Priyono.
"Jadi kita lakukan upaya pembinaan, nanti apakah hal ini sudah dilakukan pemeriksaan apa belum, ini masuk wilayah Sudin Selatan yang melakukan pemeriksaan. Izin lift semua di PTSP (Pelayanan Terpadu Satu Pintu) DKI," sambung Priyono.
Berita Terkait
-
Polisi Ungkap Kronologi Pemotor Tewas Terlindas JakLingko di Cilangkap
-
Kiper Keturunan Indonesia Kecelakaan
-
Detik-detik Avanza Hantam Tenda Maulid di Masjid Baitushobri Kembangan, Saksi: Kayaknya Sih Mabuk
-
Terdakwa Kecelakaan BMW Maut di Sleman Dijatuhi Vonis Penjara
-
Pengemudi Ojol Jadi Buron Usai Penumpangnya Tewas, Asosiasi Desak Pelaku Serahkan Diri
Terpopuler
- 6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
- 5 Tablet Snapdragon Mulai Rp1 Jutaan, Cocok untuk Pekerja Kantoran
- 7 Rekomendasi Sepatu Jalan Kaki Terbaik Budget Pekerja yang Naik Kendaraan Umum
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
- Besok Bakal Hoki! Ini 6 Shio yang Dapat Keberuntungan pada 13 November 2025
Pilihan
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
-
Minta Restu Merger, GoTo dan Grab Tawarkan 'Saham Emas' ke Danantara
-
SoftBank Sutradara Merger Dua Musuh Bebuyutan GoTo dan Grab
Terkini
-
Bilateral di Istana Merdeka, Prabowo dan Raja Abdullah II Kenang Masa Persahabatan di Yordania
-
August Curhat Kena Serangan Personal Imbas Keputusan KPU soal Dokumen Persyaratan yang Dikecualikan
-
Di Hadapan Prabowo, Raja Yordania Kutuk Ledakan di SMAN 72 Jakarta, Sebut Serangan Mengerikan
-
Usai Disanksi DKPP, Anggota KPU Curhat Soal Beredarnya Gambar AI Lagi Naik Private Jet
-
Dua Resep Kunci Masa Depan Media Lokal dari BMS 2025: Inovasi Bisnis dan Relevansi Konten
-
Soal Penentuan UMP Jakarta 2026, Pemprov DKI Tunggu Pedoman Kemnaker
-
20 Warga Masih Hilang, Pemprov Jateng Fokuskan Pencarian Korban Longsor Cilacap
-
Gagasan Green Democracy Ketua DPD RI Jadi Perhatian Delegasi Negara Asing di COP30 Brasil
-
Mensos Ungkap Alasan Rencana Digitalisasi Bansos: Kurangi Interaksi Manusia Agar Bantuan Tak Disunat
-
Terbongkar! Prostitusi Online WNA Uzbekistan di Jakbar, Pasang Tarif Fantastis Rp15 Juta