Wakil Ketua Komisi I DPR, Tantowi Yahya. [DPR RI]
Baca 10 detik
Anggota Fraksi Golkar DPR Tantowi Yahya mengatakan partainya sudah menyiapkan anggota Golkar yang akan duduk di kursi Ketua DPR untuk menggantikan Setya Novanto.
"Kami belum membahas itu. Namun sebagai partai yang kaya dengan kader-kader yang bagus dan berpengalaman, ketua umum tentu sudah mempunyai calon yang pantas dan siap menggantikan Setya Novanto," kata Tantowi, Kamis (17/12/2015).
Wakil Ketua Komisi I tersebut menyebut kandidat pengganti Novanto merupakan orang yang ideal, memiliki sifat kenegarawanan, dan mengutamakan kepentingan bangsa di atas kepentingan pribadi dan kelompok.
"Insya Allah, sangat ideal," kata Tantowi.
Novanto mundur pada Rabu (16/12/2015), karena tersangkut kasus pencatutan nama Presiden Joko Widodo saat bertemu Presiden Direktur PT. Freeport Indonesia Maroef Sjamsoeddin bersama pengusaha Riza Chalid.
Apakah jatah Ketua DPR tetap untuk Golkar, sekarang masih ada perdebatan di sebagian anggota DPR. Sebagian mengatakan itu jatah Golkar, tapi sebagian lagi mengatakan tak tertutup kemungkinan dilakukan kocok ulang.
"Kami belum membahas itu. Namun sebagai partai yang kaya dengan kader-kader yang bagus dan berpengalaman, ketua umum tentu sudah mempunyai calon yang pantas dan siap menggantikan Setya Novanto," kata Tantowi, Kamis (17/12/2015).
Wakil Ketua Komisi I tersebut menyebut kandidat pengganti Novanto merupakan orang yang ideal, memiliki sifat kenegarawanan, dan mengutamakan kepentingan bangsa di atas kepentingan pribadi dan kelompok.
"Insya Allah, sangat ideal," kata Tantowi.
Novanto mundur pada Rabu (16/12/2015), karena tersangkut kasus pencatutan nama Presiden Joko Widodo saat bertemu Presiden Direktur PT. Freeport Indonesia Maroef Sjamsoeddin bersama pengusaha Riza Chalid.
Apakah jatah Ketua DPR tetap untuk Golkar, sekarang masih ada perdebatan di sebagian anggota DPR. Sebagian mengatakan itu jatah Golkar, tapi sebagian lagi mengatakan tak tertutup kemungkinan dilakukan kocok ulang.
Komentar
Berita Terkait
-
Pengganti Novanto Langsung dari Golkar Atau Kocok Ulang?
-
Jemput Paksa Riza Chalid, Polri Tunggu Status Hukumnya Dulu
-
Tunggu Rekomendasi MKD, Kapolri Koordinasi Kejagung Usut Novanto
-
Sehari Setelah Mundur dari Ketua DPR, Rumah Novanto Dijaga Polisi
-
Ketua DPR Kosong, Nasdem: Boleh Saja Diisi Fraksi Asal Novanto
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO