Suara.com - Ketua Komisi III DPR RI Aziz Syamsuddin mengaku tidak terlalu mempersoalkan tidak terpilihnya komisioner yang lama dalam pimpinan KPK yang baru. Menurutnya, semua itu karena setiap anggota Komisi III memiliki kewenangan tersendiri untuk memilih.
"Ya tentu itu kan kewenangan hak dari anggota," kata Aziz usai dipilihnya lima orang pimpinan KPK jilid IV periode 2015-2019 di Gedung DPR Senayan, Jakarta, Kamis(17/12/2015).
Meski tidak Johan Budi yang adalah komisioner lama tidak terpilih, Aziz menilai bahwa suara yang didapat oleh Johan sudah bagus. Namun, sayangnya 25 suara dukungan tersebut tidak mencapai 28 suara seperti yang dipasangkan oleh Komisi III untuk kembali maju dalam mendapatkan lima pimpinan KPK.
"Tapi perolehan suara dari Johan Budi suaranya cukup signifikan, tapi tidak mencapai passing grade yang kami harapkan 28, karna beliau hanya mencapai 25 suara," kata Aziz.
Sedangkan mengenai keberlangsung pimpinan tersebut di KPK, dirinya merasa yakin bahwa kelimanya akan beradaptasi dengan cepat. Dia pun berharap agar mereka dapat bekerjasama dengan baik.
"Sustainable, kesinambungan kepeminpiban KPK yang terpilih untuk cepat dan saya yakin bisa cepat untuk belajar. Proses ini tentu akan dilalui dengan baik. Tentu dengan kerjasama yang kuat di antara pimpinan KPK,"tutupnya.
Seperti diketahui, Komisi III sudah menentukan lima pimpinan KPK. Mereka adalah Agus Rahardjo sebagai Ketua, Basaria Panjaitan, Laode Muhamad Syarif, Alexander Marwata, dan Saud Situmorang.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Monas Dibanjiri Warga, Tank Tempur Jadi Rebutan Spot Foto untuk Anak-Anak di HUT ke-80 TNI
-
Penampakan 200 Motor Baru, Siap Jadi Doorprize Utama di HUT ke-80 TNI di Monas
-
Kebakaran di Glodok Plaza pada Sabtu Malam, Api Berkobar di Kios HP Lantai Bawah
-
PLN Dorong Interkoneksi ASEAN Power Grid untuk Akselerasi Transisi Energi Bersih
-
Ajang Dunia MotoGPTM 2025 Jadi Penyelenggaraan Terbaik dan Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi Daerah
-
Ketimbang Berpolemik, Kubu Agus Diminta Terima SK Mardiono Ketum PPP: Digugat pun Bakal Sia-sia?
-
Bima Arya: PLBN Sebatik Harus Mampu Dongkrak Ekonomi Masyarakat Perbatasan
-
Jangan Lewatkan! HUT ke-80 TNI di Monas Ada Doorprize 200 Motor, Makanan Gratis dan Atraksi Militer
-
Menhan Bocorkan Isi Pertemuan Para Tokoh di Rumah Prabowo, Begini Katanya
-
Efek Revisi UU TNI? KontraS Ungkap Lonjakan Drastis Kekerasan Aparat, Papua Jadi Episentrum