Suara.com - Indonesia Corruption Watch (ICW) masih mempermasalahkan nama-nama seperti Johan Budi SP dan Busyro Muqoddas kalah dalam voting pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang dilakukan Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat RI pada Kamis (17/12/2015) malam lalu.
"Kenapa kita katakan begitu, tadi Bang Nasir (Anggota Komisi III DPR RI F-PKS Nasir Jamil) sampikan, saya mengambil logika teman-teman di DPR pastinya dia nggak akan pilih orang yang memakan mereka. Itu sebabnya orang yang mereka pilih adalah sahabat-sahabat DPR," kata Koordinator Divisi Hukun Dan Monitoring Peradilan ICW, Emerson Juntho saat diskusi bertajuk KPK Jilid IV di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (19/12/2015).
Emerson menjelaskan, berdasarkan data ICW ada sekitar 86 politisi dan beberapa pejabat di institusi ketahuan KPK karena diduga melakukan korupsi oleh pimpinan KPK jilid III. Itu sebabnya para Komisi III tak menginginkan ada wajah lama di lembaga anti rasuah.
"Saya menduga, teman-teman di DPR nggak mau mengulang kejadian yang sama. Kalau pimpinan KPK yang keras lebih baik nggak dipilih," tegas Emerson.
Agus Rahardjo yang terpilih melalui voting sebagai Ketua KPK oleh Komisi III DPR, kemudian Wakil Ketua: Basaria Panjaitan, Laode Muhamad Syarif, Alexander Marwata, dan Saut Situmorang, dirasakan kurang 'bertaring' untuk melakukan pemberantasan korupsi. Sebab ICW melihat lima pimpinan itu hanya fokus pada pencegahan bukan penindakan.
"ICW melihat nggak menggembirakan pimpinan KPK yang sekarang, kita lihat mereka yang (kepilih jadi pimpinan KPK) fokus pada pencegahan, ketimbang pemberantasn korupsi," katanya.
"Kedua ketidak gembiraan kita, mereka yang jadi pimpinan KPK setuju revisi UU KPK, dan membuat KPK dalam posisi yang kerisis, 12 tahun setelah itu harus bubar," Emerson menambahkan.
Itu sebabnya ICW menilai Komisi III paham menempatkan orang-orang di KPK yang dianggap kurang gregetnya seperti Johan Budi dan Busyro.
"Mereka sangat paham dan sebaginya. Teman-teman yang baru cukup segar, artinya punya waktu cukup lama agar lari lebih kenceng, posisi ini yang buat kita nggak menggebirakan," jelasnya.
Sebagaimana diketahui, Kamis (17/12/2015), Komisi III DPR melakukan pemilihan Pimpinan KPK yang baru. Lima nama yang terpilih antara lain hakim Ad hoc Tindak Pidana Korupsi Pengadilan Negeri Jakarta Pusat Alexander Marwata; Staf Ahli Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Saut Situmorang; Irjen Pol. Basaria Panjaitan; mantan Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah (LKPP) Agus Raharjo; dan Dosen Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin Laode Muhammad Syarif.
Dari hasil voting, didapatkan bahwa calon Sujanarko memperoleh 3 calon, Alexander Marwata memperoleh 46 suara, Johan Budi SP 25 suara, Saut Situmorang 37 suara, Irjen Basariah Panjaitan 51 suara, Agus Rahardjo 53 suara, Laode Muhammad Syarif 37 suara, dan Busyro Muqoddas 2 suara.
Berita Terkait
-
Dua Hari Berturut-turut, KPK Dikabarkan Kembali Tangkap Jaksa Lewat OTT
-
OTT 9 Orang Termasuk Jaksa di Banten, KPK Juga Amankan Uang Rp 900 Juta
-
KPK Tangkap Jaksa di Banten, Sinyal Keras Perang Korupsi Antar Aparat?
-
KPK Konfirmasi: Ada Jaksa yang Ditangkap Saat OTT di Wilayah Tangerang
-
Operasi Senyap KPK di Banten, Lima Orang Terjaring OTT Semalam
Terpopuler
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
-
Statistik Suram Elkan Baggott Sepanjang 2025, Cuma Main 360 Menit
Terkini
-
Mendikdasmen Pastikan Guru Korban Bencana di Sumatra Dapat Bantuan Rp2 Juta
-
Masalah Lingkungan Jadi PR, Pemerintah Segera Tertibkan Izin Kawasan Hutan hingga Pertambangan
-
Dua Hari Berturut-turut, KPK Dikabarkan Kembali Tangkap Jaksa Lewat OTT
-
LPSK Tangani 5.162 Permohonan Restitusi, Kasus Anak Meroket Tajam
-
Upaya Roy Suryo cs Mentah di Polda Metro Jaya, Status Tersangka Ijazah Jokowi Final?
-
Jurus 'Sapu Jagat' Omnibus Law Disiapkan untuk Atur Jabatan Polisi di Kementerian
-
Dakwaan Jaksa: Dana Hibah Pariwisata Sleman Diduga Jadi 'Bensin' Politik Dinasti Sri Purnomo
-
LPSK Bahas Optimalisasi Restitusi Korban Tindak Pidana bersama Aparat Hukum
-
Komisi X DPR Respons Kabar 700 Ribu Anak Papua Tak Sekolah: Masalah Serius, Tapi Perlu Cross Check
-
Soroti Perpol Jabatan Sipil, Selamat Ginting: Unsur Kekuasaan Lebih Ditonjolkan dan Mengebiri Hukum