Suara.com - "Anak di rumah beserta istri sudah teriak lapar-lapar," kata Nando Hutagalung, supir metromini 03 jurusan Senen-Rawamangun.
Ayah dari satu orang anak ini mengaku bingung dengan kebijakan pemerinth Jakarta yang mengandangkan metromini dengan alasan tak laik jalan.
Perasaan kecewa terekam dari raut wajahnya. Ia bersama supir metromini lainnya mengaku tidak pernah diberi peringatan sebelum penertiban di lapangan yang dilakukan petugas Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Jakarta.
Menurut dia, pemerintah tidak memberi waktu untuk memperbaiki kondisi kendaraan.
"Kalau pemerintah ingin memberhentikan seperti ini seharusnya dicarikan solusi dong supaya kita para sopir metromini ini bisa mencari uang lagi, toh kita bisa ngojek tapi dari mana motornya, kita bisa jualan tapi dari mana modalnya. Pemerintah harusnya bisa berpikir kembali berapa ribu orang yang menjadi pengangguran, kriminalitas bisa meningkatkan?" kata Nando.
Lelaki berumur 53 tahun asal Medan, Sumatera Utara, tidak akan berbuat anarkis kalau nanti metromini tidak bisa cari nafkah lewat metromini lagi. Tapi, dia sangat menyayangkan ucapan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di televisi pagi tadi.
"Siapa supir metromini yang menonton siaran ini kalau ada yang demo akan saya habisi," kata Nando dengan menirukan ucapan dan gaya Ahok.
Menurut Nando seharusnya seorang pemimpin tidak bicara seperti itu kepada masyarakat.
Menanggapi stigma ugal-ugalan dan kerab memakan korban di jalan terhadap metromini, Nando menilai itu tidak sepenuhnya benar.
"Bohonglah bila metromini memang tidak mengalami kerusakan, setiap ada kerusakan seperti rem atau apapun pasti kita perbaiki. Mana ada sih supir yang menginginkan kecelakaan, itu semua kan musibah. Bicara tentang supir yang ugal-ugalan itu kan tergantung masing-masing individunya," kata Nando.
Hal yang sama disampaikan oleh supir metromini P17 jurusan Senen-Panggarai, Herbert Hutabarat.
Ia menyayangkan penertiban terhadap metromini dilakukan menjelang Natal dan tahun baru.
"Tolonglah pemerintah memberikan solusi yang jelas bila kita supir-supir metromini harus di-stop. Harusnya kan diberikan solusi yang jelas kami juga punya keahlian yang lain tapi kan kita mau nyari pekerjaan yang halal-halal saja," kata Nando. [Eva Aulia]
Tag
Terpopuler
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
-
Statistik Suram Elkan Baggott Sepanjang 2025, Cuma Main 360 Menit
Terkini
-
Upaya Roy Suryo cs Mentah di Polda Metro Jaya, Status Tersangka Ijazah Jokowi Final?
-
Jurus 'Sapu Jagat' Omnibus Law Disiapkan untuk Atur Jabatan Polisi di Kementerian
-
Dakwaan Jaksa: Dana Hibah Pariwisata Sleman Diduga Jadi 'Bensin' Politik Dinasti Sri Purnomo
-
LPSK Bahas Optimalisasi Restitusi Korban Tindak Pidana bersama Aparat Hukum
-
Komisi X DPR Respons Kabar 700 Ribu Anak Papua Tak Sekolah: Masalah Serius, Tapi Perlu Cross Check
-
Soroti Perpol Jabatan Sipil, Selamat Ginting: Unsur Kekuasaan Lebih Ditonjolkan dan Mengebiri Hukum
-
Gelar Perkara Khusus Rampung, Polisi Tegaskan Ijazah Jokowi Asli, Roy Suryo Cs Tetap Tersangka!
-
Gibran ke Korban Bencana Aceh: Tunggu ya, Kami Pasangkan Starlink
-
Soroti Bencana Sumatra, Rano Karno: Jakarta Kirim Bantuan Lewat Kapal TNI AL
-
Seleksi PPIH Untuk Haji 2026 Dibuka, Jumlah Pendaftar Pecahkan Rekor Tertinggi Tembus 11 Ribu