Suara.com - Insiden memalukan pada ajang Miss Universe, di mana MC Steve Harvey salah mengumumkan juara yang berhak menerima mahkota Miss Universe tahun 2015 memicu kontroversi yang turut melibatkan Sarah-Lorraine Riek, kontestan asal Jerman. Si Miss Jerman, dalam sebuah wawancara usai acara, sempat melontarkan kemarahannya atas kesalahan yang terjadi dan mengaku lebih senang jika Miss Kolombia yang jadi pemenangnya.
Komentar Miss Jerman menuai banyak kritik. Ia dinilai tidak profesional dan tidak sportif. Namun, belakangan, perwakilan Miss Jerman meminta maaf atas perkataannya tersebut lewat laman Facebook.
"Ia (Sarah-Lorraine) tidak pernah bermaksud menyinggung Miss Filipina sama sekali... Ia benar-benar menyesal jika dalam video (wawancara) tersebut, ia terlihat menyinggung Miss Filipina. Itu adalah ungkapan emosional... Ia dan kontestan lain merasa sedih atas kejadian yang menimpa Miss Kolombia saat itu... Itu bukan hasil akhir yang Anda inginkan. Dan, juga untuk Pia," tulis perwakilan Miss Jerman di Facebook.
"Sarah-Lorraine amat gembira bahwa seorang blasteran Jerman berhasil memenangkan mahkota! Selamat kepada teman kami dari Filipina untuk kemenangannya. Ia mendoakan yang terbaik untuk Pia sebagai Miss Universe 2015," lanjut pernyataan tersebut.
Memang, Miss Filipina Pia Alonzo Wurtzbach merupakan perempuan blasteran Jerman-Filipina. Ayahnya adalah seorang warga negara Jerman, sementara ibunya adalah warga negara Filipina. Pia sendiri dilahirkan di Stuttgart, Jerman.
Seperti diberitakan sebelumnya, MC Miss Universe Steve Harvey melakukan kesalahan fatal dengan menyebut Miss Kolombia Ariadna Gutierrez sebagai pemenang Miss Universe. Setelah beberapa menit membiarkan Ariadna mengenakan mahkota tersebut, Steve tersadar akan kesalahannya dan meralat pengumumannya. Miss Kolombia pun harus menahan malu dan merelakan mahkotanya diberikan pada Miss Filipina.
Dalam sebuah wawancara, Miss Jerman menyatakan kekesalannya akan kesalahan tersebut. Ia merasa, Miss Kolombia lebih berhak atas mahkota tersebut. Sarah-Lorraine juga mengatakan, tak seorangpun yang menjagokan Miss Filipina sebagai pemenangnya. (Independent)
BERITA MENARIK LAINNYA:
Ini Ulasan Buruk Vatikan Terhadap "Star Wars: The Force Awaken"
Perempuan Ini Mati Suri Saat Melahirkan
Ahmad Dhani Curhat ke Deddy: Mulan Lebih Cantik dari Maia
Bentuk Bokong Tunjukkan Kondisi Kesehatan Anda
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
- 7 Rekomendasi Parfum Terbaik untuk Pelari, Semakin Berkeringat Semakin Wangi
- 8 Moisturizer Lokal Terbaik untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Solusi Flek Hitam
- 15 Kode Redeem FC Mobile Aktif 10 Oktober 2025: Segera Dapatkan Golden Goals & Asian Qualifier!
Pilihan
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
Terkini
-
Menteri Haji Umumkan Tambahan 2 Kloter untuk Antrean Haji NTB Daftar Tunggu Jadi 26 Tahun
-
Bulan Madu Maut di Glamping Ilegal, Lakeside Alahan Panjang Ternyata Tak Kantongi Izin
-
Geger Ziarah Roy Suryo Cs di Makam Keluarga Jokowi: 7 Fakta di Balik Misi "Pencari Fakta"
-
Kronologi Bulan Madu Maut di Danau Diateh: Istri Tewas, Suami Kritis di Kamar Mandi Vila
-
FSGI: Pelibatan Santri dalam Pembangunan Musala Ponpes Al Khoziny Langgar UU Perlindungan Anak
-
Dugaan Korupsi Chromebook: Petinggi Perusahaan Teknologi Dipanggil Jaksa, Ternyata Ini Alasannya
-
FSGI Kecam Rencana Perbaikan Ponpes Al Khoziny Pakai Dana APBN: Lukai Rasa Keadilan Korban!
-
Krisis Politik di Madagaskar Memanas, Presiden Rajoelina Sebut Ada Upaya Kudeta Bersenjata
-
Kasus Korupsi Digitalisasi Pendidikan: Para Petinggi BUMN Ini Mulai Diselidiki Kejagung
-
18 Profesor Hukum Bela Hasto, Minta MK Rombak Pasal Kunci Pemberantasan Korupsi