Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Budi Waseso [suara.com/Kurniawan Mas'ud]
Baca 10 detik
Kepala Badan Narkotika Nasional Komisaris Jenderal Budi Waseso mengatakan pilot dan awak pesawat jangan main-main dengan narkoba. Jangan menggadaikan nyawa orang lain, karena peran pilot sangat penting untuk keselamatan penumpang saat melakukan penerbangan.
"Ya pasti, pilot profesi terhormat mendapat profesi itu susah, maka perlu dijaga tanggungjawabnya jangan cederai profesi itu seperti ini apapun namanya pengguna narkoba tidak ada untung ini merugikan merusak. Dan pilot bertangungjawab pada keselamatan jiwa ya ini harus dijaga setiap pilot," kata Budi Waseso di gedung BNN, Jakarta Timur, Rabu (23/12/2015).
Agar kasus pilot berinisial SH (34), pramugara berinisial MT (23), pramugari berinisial SR (20), dan ibu rumah tangga berinisial NM (33) yang tertangkap basah pesta sabu di sebuah apartemen di Jalan Marsekal Suryadarma, Tangerang, Banten, tidak terulang, BNN akan koordinasi dengan Kementerian Perhubungan.
"Pasti kita koordinasi bicarain. Ini untuk kepentingan masyarakat menyangkut keselamatan jiwa. Kita tidak boleh main-main," kata Budi Waseso.
Budi Waseso mengatakan Kementerian Perhubungan menyatakan akan mencabut lisensi penerbangan pilot berinisial SH.
"Kan dari Kemenhub kemarin sudah menyatakan bila terbukti lisensi akan dicabut. Lisensi pilot jadi tidak bisa apa-apa," kata Budi Waseso.
Bagaimana dengan perusahaan tempat pilot SH bekerja? Menurut Budi Waseso perusahaan tempat SH bekerja tidak bersalah.
"Kalau perusahaan tidak salah, saya punya mobil yang memakai supir kalau ada apa-apa bukan urusan saya," katanya.
Tapi, mantan Kepala Badan Reserse Kriminal Polri, tetap meminta maskapai memperketat seleksi calon pilot.
"Saya sudah bilang seleksi sudah dilakukan kalau memakai setelah seleksi gimana. Lebih perketat lagi. Peningkatan pengawasan," kata Budi Waseso.
"Ya pasti, pilot profesi terhormat mendapat profesi itu susah, maka perlu dijaga tanggungjawabnya jangan cederai profesi itu seperti ini apapun namanya pengguna narkoba tidak ada untung ini merugikan merusak. Dan pilot bertangungjawab pada keselamatan jiwa ya ini harus dijaga setiap pilot," kata Budi Waseso di gedung BNN, Jakarta Timur, Rabu (23/12/2015).
Agar kasus pilot berinisial SH (34), pramugara berinisial MT (23), pramugari berinisial SR (20), dan ibu rumah tangga berinisial NM (33) yang tertangkap basah pesta sabu di sebuah apartemen di Jalan Marsekal Suryadarma, Tangerang, Banten, tidak terulang, BNN akan koordinasi dengan Kementerian Perhubungan.
"Pasti kita koordinasi bicarain. Ini untuk kepentingan masyarakat menyangkut keselamatan jiwa. Kita tidak boleh main-main," kata Budi Waseso.
Budi Waseso mengatakan Kementerian Perhubungan menyatakan akan mencabut lisensi penerbangan pilot berinisial SH.
"Kan dari Kemenhub kemarin sudah menyatakan bila terbukti lisensi akan dicabut. Lisensi pilot jadi tidak bisa apa-apa," kata Budi Waseso.
Bagaimana dengan perusahaan tempat pilot SH bekerja? Menurut Budi Waseso perusahaan tempat SH bekerja tidak bersalah.
"Kalau perusahaan tidak salah, saya punya mobil yang memakai supir kalau ada apa-apa bukan urusan saya," katanya.
Tapi, mantan Kepala Badan Reserse Kriminal Polri, tetap meminta maskapai memperketat seleksi calon pilot.
"Saya sudah bilang seleksi sudah dilakukan kalau memakai setelah seleksi gimana. Lebih perketat lagi. Peningkatan pengawasan," kata Budi Waseso.
Tag
Komentar
Berita Terkait
-
Rambut Pilot dan Pramugari yang Pesta Sabu Diperiksa BNN
-
Pilot Pesta Sabu Bareng Pramugari, Lulusan Sekolah di Luar Negeri
-
Pilot Pesta Sabu Bareng Pramugari Hampir Capai 1.000 Jam Terbang
-
Selain Pesta Sabu, Apa yang Dilakukan Pilot dan Pramugari?
-
Gara-gara Pilot Pesta Sabu, Semua Awak Pesawat Harus Tes Urine
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO