Wakil Ketua MKD dari Fraksi PDI Perjuangan Junimart Girsang menunjukkan surat pengunduran diri Setya Novanto dari Ketua DPR [suara.com/Kurniawan Mas'ud]
Baca 10 detik
Ketua Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu Jimly Asshiddiqie berkelakar tentang Mahkamah Kehormatan Dewan DPR dalam acara DKPP Outlook 2016 di Hotel Aryaduta, Jakarta Pusat, Senin (28/12/2015).
Awalnya, dia Jimly menyapa hadirin. Candaan Jimly ditujukan kepada salah satu undangan yang hadir dalam acara, yakni Wakil Ketua MKD Junimart Girsang.
"Pak Junimart sekarang sudah terkenal sebagai Wakil Ketua MKD. Pak Ketua MKD hari ini tidak bisa hadir, setelah mengeluarkan putusan bersejarah itu (kasus Setya Novanto) beliau langsung ke luar negeri," kata Jimly yang kemudian disambut tawa hadirin.
Awalnya, dia Jimly menyapa hadirin. Candaan Jimly ditujukan kepada salah satu undangan yang hadir dalam acara, yakni Wakil Ketua MKD Junimart Girsang.
"Pak Junimart sekarang sudah terkenal sebagai Wakil Ketua MKD. Pak Ketua MKD hari ini tidak bisa hadir, setelah mengeluarkan putusan bersejarah itu (kasus Setya Novanto) beliau langsung ke luar negeri," kata Jimly yang kemudian disambut tawa hadirin.
Seperti diketahui, MKD baru saja menutup kasus pelanggaran etika Setya Novanto. Novanto akhirnya mundur dari Ketua DPR karena tersandung perkara pencatutan nama Presiden Joko WIdodo saat bertemu Presiden Direktur PT. Freeport Indonesia Maroef Sjamsoeddin bersama pengusaha minyak Riza Chalid.
DKPP Outlook 2016 mengundang MKD sebagai lembaga yang berwenang menangani kasus etik anggota DPR. DKPP juga punya tugas yang sama, namun subyeknya terkait kasus pemilu.
"Kinerja hukum di bangsa ini makin sulit diandalkan. Bukan hanya di Indonesia, hukum tidak bisa lagi menjadi andalan kontrol perilaku bangsa. Kita sekarang menghadapi perkembangan baru, maka kita kembangkan infrastruktur yang ada," kata dia.
Menurut Jimly, ada sisi positif yang terjadi dalam penanganan etika MKD pada anggota DPR baru-baru ini.
"DKPP bertahun-tahun melakukan sosialisasi, tidak banyak orang yang tahu. Tapi ini MKD baru seminggu saja orang sudah tahu semua. Tapi kita sangat bersyukur MKD ini memberikan pendidikan yang masif dan gratis," ujar Jimly yang disambut tawa hadirin.
"Karena itu, kita makin maju sekarang. Dan, ini semakin membuka mata semua orang bahwa penegakan etika harus disempurnakan," Jimly menambahkan.
Komentar
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO
-
Wacana 'Go Public' PAM Jaya Bikin DPRD DKI Terbelah, Basri Baco: Ini Dinamika, Normal
-
Bukan Cuma Wacana, Ini Target Rinci Pemindahan ASN ke IKN yang Diteken Presiden Prabowo
-
Polandia Jadi Negara Eropa Kedua yang Kerja Sama dengan Indonesia Berantas Kejahatan Lintas Negara