Suara.com - Penghujung tahun 2015, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Anies Baswedan, melantik Direktur Jenderal Kebudayaan yang baru, Hilmar Farid, menggantikan Kacung Marijan.
Hilmar atau sering dipanggil Fay, merupakan seorang sejarawan, aktivis, dan pengajar itu dilantik di Plaza Insan Berprestasi Gedung Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, Kamis (31/12/2015). Ia selama ini juga dikenal menjadi pendukung Joko Widodo untuk duduk di kursi kepresidenan.
Hilmar Farid yang merupakan Ketua Perkumpulan Praxis sejak tahun 2012. Pengukuhan Hilmar Farid sebagai Direktur Jenderal Kebudayaan diresmikan dalam sebuah upacara pelantikan yang hikmat.
Selain melantik Direktur Jenderal Kebudayaan yang baru, Mendikbud juga melantik tiga pejabat Eselon I dan Eselon II. Ketiga Pejabat tersebut ialah Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Dadang Suhendar; Staf Ahli Mendikbud Bidang Pembangunan Karakter, Arie Budhiman; dan Kepala Pusat Pengemban Film, Maman Wijaya.
Sebelum resmi dilantik, Pejabat Eselon I dan Eselon II telah melewati proses seleksi terbuka dengan tim Panitia Seleksi. Ketua dan Anggota Panitia Seleksi antara lain mantan pimpinan KPK Erry Riana Harjapamekas, Henny Supolo, Rozan Anwar, Prof Zaki Baridwan dan Prof. Dr. Ainun Naim adalah tim seleksi untuk Direktur Jenderal Kebudayaan dan Kepala Pusat Bahasa dan Staf Ahli. Sementara Panitia seleksi untuk Kepala Pusat Pengembangan Perfilman adalah Niniek L. Karim, Slamet Raharjo, Philips J. Vermonte, Mieke Malaon. Serta ada pula tim Panel Ahli yang mereview kompetensi teknis, yaitu Marseli, Kemala Atmojo, dan Seno Gumira Ajidarma.
Ucapan selamat pun mengalir dari sejumlah pesohor negeri termasuk dari sutradara Joko Anwar dalam akun Twitter @jokoanwar, "Dilantik hari ini di Kemendikbud: @hilmarfarid sbg Dirjen Kebudayaan. Maman Wijaya sbg Ka. Pusat Pengembangan Perfilman. Selamat bertugas." (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Revisi RUU BUMN Bergulir di DPR, PKB Ingatkan Jangan Hilangkan Prinsip Pasal 33 UUD 1945
-
Silsilah Keluarga Prabowo Subianto: Kakek Nenek Dimakamkan di Belanda
-
Pulang dari PBB, Prabowo Bawa Kabar Baik, Optimistis Solusi Gaza Segera Terwujud
-
Profil Nanik S Deyang: Petinggi BGN Nangis Bongkar Borok Politisi Minta Proyek MBG
-
Pendidikan Nanik S Deyang: Mantan Jurnalis yang Kini Jadi Petinggi Program MBG
-
Ironi di Muktamar X PPP; Partai Islam Ricuh, Waketum: Bagaimana Mau Mendapat Simpati Umat?
-
Kementerian BUMN Turun Kasta Jadi Badan, Bagaimana Nasib ASN dan Pegawainya?
-
Cara Ikut Daftar Komunitas Ojol Kamtibmas, Rekam Kejahatan Bonusnya Rp500 Ribu Per Orang
-
Baru Mendarat, Presiden Prabowo Langsung 'Sidang' Kepala BGN soal Keracunan MBG: Ini Masalah Besar!
-
Panggung Muktamar X PPP Berubah Jadi Ring Tinju, Sesama Kader Saling Serang di Depan Media