Suara.com - Bendahara Umum Golkar Munas Bali Bambang Soesatyo mengatakan kepengurusan Golkar tidak vakum. Dia menyebut, penafsiran itu sebuah tindakan yang salah.
"Itu persepsi yang ngawur. Yang ngomong pasti salah makan obat," kata Bambang dihubungi, Jakarta, Sabtu (2/1/2015).
Dia malah curiga, alasan Surat Keputusan MenkumHAM Yasona H Laoly tentang pencabutan SK pengesahan Golkar Munas Jakarta dikeluarkan saat ini.
"Terkait SK pencabutan Munas Ancol, sejujurnya hal itu bukan suatu kejutan. Kita justru kecewa baru diujung tahun SK Munas Ancol yang abal-abal itu dicabut. Saya mencium masih ada skenario busuk untuk tetap membuat Golkar dalam situasi konflik internal dengan tidak menerbitkan SK kepengurusan hasil Munas Bali," kata Sekretaris Fraksi Golkar di DPR ini.
Dengan SK ini, kata dia, pemerintah makin terlihat secara sengaja mempersulit legalitas kepengurusan Golkar Munas Bali 2014-2018. Mengenai dorongan Ketua Dewan Pembina Golkar Akbar Tandjung untuk mengadakan Munas, menurutnya hal itu perlu dicarikan jalan keluarnya.
"Desakan Munas yang kuat terutama setelah Ketua Dewan Pembina Akbar Tandjung bersuara, harus dicarikan solusinya agar perpecahan tidak makin dalam dan melebar yang ujung-ujungnya dapat menghancurkan masa depan partai," ujar dia.
Menurutnya, Munas Bali diselenggarakan oleh kepengurusan Munas Riau yang sah dan sudah sesuai dengan aturan AD/ART Partai.
"Kita tidak perlu terganggu dengan manuver kelompok Ancol. Kalau perlu kita abaikan karena mereka sudah terbukti lahir dari rahim Munas abal-abal di Ancol," ujar dia.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
Terkini
-
MBG Kembali Racuni Ratusan Anak, Prof Zubairi Djoerban: Alarm Keras Bagi Pemerintah untuk Evaluasi!
-
Menkeu Purbaya Curhat Pendapatannya Turun Jadi Menteri, Ternyata Segini Gajinya Dulu
-
'Bukan Cari Cuan', Ini Klaim Penggugat Ijazah Gibran yang Tuntut Kompensasi Rp125 Triliun ke Wapres
-
Belum Dibebaskan usai Ajukan Penangguhan, Polisi Ngotot Tahan Delpedro Marhaen dkk, Apa Dalihnya?
-
Tunjangan Perumahan Anggota DPRD DKI Rp70 Juta Diprotes, Nantinya Bakal Diseragamkan se-Indonesia
-
Pemerintah Beri Jawaban Tegas Soal Usulan Ganti MBG Dengan Pemberian Uang ke Ortu, Apa Katanya?
-
Bahlil Sebut Swasta Setuju Impor BBM Lewat Pertamina, Syaratnya Sama-Sama Cengli
-
Viral Wahyudin Anggota DPRD Gorontalo Ngaku Jalan-Jalan Pakai Uang Negara: Kita Rampok Saja!
-
Lawan Arah Pakai Strobo, Heboh Sopir Pajero D 135 DI Dicegat Pemobil Lain: Ayo Lho Gue Viralin!
-
Tundukkan Kepala! Istana Minta Maaf Atas Tragedi Keracunan MBG, Janji Dapur Program Diaudit Total