Suara.com - Partai Golkar mengalami kevakuman kepengurusan akibat Surat Keputusan MenkumHAM Yasona H Laoly yang mencabut kepengurusan Golkar Munas Jakarta kepemimpinan Agung Laksono tanpa merujuk ke Golkar Munas Bali kepemimpinan Aburizal Bakrie.
Agenda yang dihadapi Golkar paling dekat adalah soal penunjukan kursi Ketua DPR. Kursi ini menjadi kosong karena Setya Novanto mundur di tengah penanganan perkara kasus etikanya terkait skandal 'Papa Minta Saham' di Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD).
Ketua DPP Golkar Munas Jakarta Leo Nababan punya pemikiran lain. Dia minta untuk kursi pimpinan DPR dikocok ulang.
Menurutnya, sudah saatnya kursi pimpinan DPR dikembalikan sesuai urutan perolehan suara dalam Pilpres 2014.
"Kami lebih tertarik dikocok ulang. Karena dikembalikan ke UU semula. Karena apa? Karena UU yang dulu, siapa partai yang menang, itu yang ketua DPR," kata Leo dihubungi suara.com, Jakarta, Sabtu (2/1/2015).
Dia menambahkan, penerapan kursi pimpinan DPR saat ini tidaklah tepat. Leo malah menilai, kompisisi kursi pimpinan DPR saat ini hanya sebagai akal-akalan belaka.
"Ini kan karena pintar-pintar kita, membuatlah UU MD3 itu. Kami dari Golkar Kubu Agung Laksono menginginkan itu kembali ke awal. Jangan lagi kita tipu-menipu dalam tata kenegaraan ini. Rusak ini negara," katanya.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Wamenkomdigi: Pemerintah Harus Hadir untuk Memastikan AI Jadi Teknologi yang Bertanggung Jawab
-
Gubernur Riau Jadi Tersangka KPK! Kemendagri Siapkan Pengganti Sementara
-
Pramono Anung Rombak Birokrasi DKI: 1.842 Pejabat Baru, Janji Pelayanan Publik Lebih Baik
-
Gubernur Riau Jadi Tersangka, PKB Proses Status Kader Abdul Wahid Secara Internal
-
Raperda KTR DKI Disahkan! Ini Titik-Titik yang Dilarang untuk Merokok dan Jual Rokok
-
BNN Gerebek Kampung Bahari, 18 Orang Ditangkap di Tengah Perlawanan Sengit Jaringan Narkoba
-
KPK Kejar Korupsi Whoosh! Prabowo Tanggung Utang, Penyelidikan Jalan Terus?
-
Ahli Hukum Nilai Hak Terdakwa Dilanggar dalam Sidang Sengketa Tambang Nikel Halmahera Timur
-
Cak Imin Instruksikan BGN Gunakan Alat dan Bahan Pangan Lokal untuk MBG
-
MRT Siapkan TOD Medan Satria, Bakal Ubah Wajah Timur Jakarta