Suara.com - Gaya blak-blakan putra bungsu Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep, di media sosial hampir selalu memancing perhatian netizens.
Beberapa hari lalu, linimasa Twitter heboh oleh cuitan Kaesang saat menanggapi cuitan Jokowi tenang Teluk Pianemo di Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat.
Ketika itu, Jokowi menulis kekagumannya tentang Teluk Pianemo dengan maksud untuk mempromosikan tempat tersebut kepada masyarakat Indonesia.
"Pak, bukan bermaksud untuk tidak sopan tapi kalo cari kecebong bukan disitu tempatnya," tulis Kaesang di Twitter @kaesangp.
Teguran spontan Kaesang pun langsung menyulut beragam tanggapan netizens. Lantas, kata kecebong pun menjadi kata kunci buat bahan guyonan atau meledek.
Kemarin, di Kebun Raya Bogor, Jawa Barat, Presiden Joko Widodo menulis lagi di Twitter @jokowi.
"Hari ini saya lepas 190 ekor burung di Kebun Raya Bogor. Kita jaga terus ekosistem -Jkw."
Tulisan Jokowi mendapat apresiasi dari masyarakat, terutama para pencinta lingkungan hidup. Aksi Presiden sedikit mengobati kekecewaan pecinta satwa yang selama ini gigih memperjuangkan perlindungan satwa dan perlindungan ekosistem.
"Hari ini semuanya saya lepas di Kebun Raya. Saya sering melepas ikan dan burung untuk menjaga ekosistem terutama di kawasan perkotaan," tulis Jokowi di Facebook-nya.
Kaesang, lagi-lagi ikut komentari cuitan Presiden Jokowi.
"Terima kasih pak presiden @jokowi karena melepas banyak kodok. Dengan begini, bakal lebih banyak #kecebong," tulis Kaesang.
Kaesang juga mengunggah foto ayahnya yang tengah mengenakan jeans biru, bersepatu putih, dan duduk dekat ember merah di tepi kolam. Jokowi memandangi sejumlah kodok di depannya.
Tentu saja respon putra bungsu Jokowi kembali membuat pengikutnya ngekek.
Pemilik akun @justzephi berkomentar seperti ini: "@kaesangp @jokowi Ya Rabbi... Itu kodok montok montok semua."
Pemilik akun lainnya dengan nada bercanda kembali mengingatkan hatters.
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
-
STY Sudah Peringati Kluivert, Timnas Indonesia Bisa 'Dihukum' Arab Saudi karena Ini
Terkini
-
Kasus Korupsi Sritex Resmi Masuk Meja Hijau, Iwan Lukminto Segera Diadili
-
Pesan Mendalam Jelang Putusan Gugatan UU TNI: Apakah MK Bersedia Berdiri Bersama Rakyat?
-
Pemerintah Finalisasi Program Magang Nasional Gaji Setara UMP Ditanggung Negara
-
Korupsi Bansos Beras: Kubu Rudy Tanoesoedibjo Klaim Sebagai Transporter, KPK Beberkan Bukti Baru
-
Polisi Ringkus 53 Tersangka Rusuh Demo Sulsel, Termasuk 11 Anak di Bawah Umur
-
DPR Acungi Jempol, Sebut KPU Bijak Usai Batalkan Aturan Kontroversial
-
Manuver Comeback dari Daerah: PPP Solok 'Sodorkan' Epyardi Asda untuk Kursi Ketua Umum
-
Mengapa Penculik Kacab Bank BUMN Tak Dijerat Pasal Pembunuhan Berencana? Ini Logika Hukum Polisi
-
PT Gag Nikel di Raja Ampat Kembali Beroperasi, Komisi XII DPR: Tutup Sebelum Cemari Geopark Dunia!
-
KPK Dinilai 'Main Satu Arah', Tim Hukum Rudy Tanoe Tuntut Pembatalan Status Tersangka