Suara.com - Tiongkok pada Rabu (6/1/2016) melakukan pendaratan dalam uji coba penerbangan di sebuah pulau di kawasan Laut Cina Selatan. Peristiwa ini terjadi empat hari setelah Vitenam marah dengan manuver Tiongkok yang melakukan pendaratan di landasan tempat wilayah yang disengketakan antara kedua negara.
Dua periwstiwa pendaratan penerbangan tersebut telah memicu kecaman lebih lanjut dari Vietnam. Vietnam juga telah meluncurkan protes diplomatik secara resmi di akhir pekan lalu. Filipina juga mengatakan negaranya berencana untuk melakukan hal yang sama.
Selama ini Vietnam dan Filipina memiliki klaim di Laut Cina Selatan yang selama ini memang kerap tumpang tindih dengan wilayah yang diklaim Tiongkok. Bahkan kini Tiongkok tengah mengklaim hampir seluruh wilayah Laut Cina Selatan.
Dikabarkan dua pesawat mendarat di sebuah pulau buatan di Kepulauan Spratly pada Rabu pagi (6/1/2016).
"Tes penerbangan berhasil membuktikan bahwa bandara memiliki kapasitas untuk memastikan operasi yang aman dari pesawat sipil besar," kata Kantor Berita Xinhua. Sumber Xinhua menyatakan pihak bandara akan memfasilitasi pengangkutan barang, personil dan bantuan medis.
Xinhua tidak memberikan detail lebih lanjut tentang apa jenis pesawat telah mendarat.
Landasan pacu di Api Lintas Reef adalah 3.000 meter (10.000 kaki) dan merupakan salah satu dari tiga landasan milik Tiongkok yang telah membangun selama lebih dari satu tahun dengan pengerukan pasir ke atas karang dan atol di kepulauan Spratly.
Pada hari Sabtu (2/1/2016), Tiongkok juga tengah mendaratkan pesawat sipil di landasan yang sama di Spratly di tes pertama, yang juga pertama kali telah menggunakan landasan pacu di daerah.
Amerika Serikat telah mengkritik klaim sepihak Tiongkok terhadap pulau-pulau. AS khawatir manuver ini bertujuan untuk menggunakannya untuk tujuan militer, meskipun Tiongkok mengatakan tidak memiliki niat bermusuhan.
Amerika Serikat mengatakan setelah pendaratan pertama itu, pihaknya khawatir bahwa penerbangan itu memperburuk ketegangan.
Landasan pacu tersebut diyakini menjaga jarak pembom dan pesawat transportasi serta jet tempur terbaik China. Keberadaan landasan ini memberikan kehadiran mendalam militer Tiongkok di jantung maritim Asia Tenggara.
Lebih dari $ 5 triliun perdagangan dunia dikirimkan melalui Laut Cina Selatan setiap tahun. Vietnam, Malaysia, Brunei, Filipina dan Taiwan juga memiliki klaim di wilayah yang sama.
(Reuters)
Berita Terkait
-
Jadwal Timnas Futsal Putri Indonesia vs Vietnam di Final SEA Games 2025, Berburu Emas Perdana
-
Link Live Streaming Timnas Futsal Indonesia vs Vietnam di SEA Games 2025 Sore Ini!
-
Bikin Iri! Timnas Vietnam Dapat Hadiah Spesial dari Negara Muslim Terkaya Usai SEA Games 2025
-
Vietnam Dapat Dukungan Spesial untuk Raih Emas SEA Games 2025, Presiden FIFA Kirim Doa Khusus
-
Media Asing Penasaran Siapa Pengganti Indra Sjafri di Timnas Indonesi U-22
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
Terkini
-
Geledah Kantor dan Rumah Dinas Bupati Lampung, KPK Sita Uang Ratusan Juta Rupiah
-
Pemerintah Bangun 2.603 Hunian Tetap Korban Bencana di Sumatra Mulai Bulan Ini
-
Bagaimana Perubahan Iklim Bisa Tingkatkan Ancaman Penyakit Zoonosis?
-
Prabowo Mau Tanam Sawit di Papua, Anggota Komisi IV DPR Ingatkan Pengalaman Pahit di Berbagai Daerah
-
Mahfud MD Sebut Potensi Pelanggaran HAM di Kasus Ijazah Jokowi, Ini Penjelasannya
-
DPR Apresiasi Peta Jalan Penyelesaian Pelanggaran HAM Berat, Negara Diminta Buka Tabir Kebenaran
-
Anggaran Fantastis Belasan Triliun Rupiah Digelontorkan untuk Guru Keagamaan di 2026
-
WALHI Kritik Rencana Prabowo Tanam Sawit dan Tebu di Papua: Tak Punya Hati dan Empati!
-
7 Fakta Ganjil Kebakaran Ruko Terra Drone: Izin Lolos Tanpa Tangga Darurat?
-
Fakta Baru Kebakaran Ruko Terra Drone: Pemilik Lepas Tangan, Perawatan Rutin Nihil