Suara.com - Sejak eksekusi empat Ulama Muslim Syiah di Arab Saudi pada Sabtu (2/1/2016), ratusan atau ribuan sekte minoritas telah berbaris melakukan protes. Kemarahan kaum Syiah bisa menciptakan kerusuhan yang lebih luas di Arab Saudi.
Eksekusi mati terhadap ulama pembangkang Nimr al-Nimr, mengakibatkan krisis internasional karena membuat Iran sebagai negara Syiah dan sekutunya menjadi marah. Selain Iran, peristiwa ini menyebabkan kemarahan di distrik Qatif, salah satu wilayah di Arab Saudi yang didominasi pengikut Syiah.
"Orang-orang marah. Dan mereka terkejut, karena ada sinyal positif dalam beberapa bulan terakhir bahwa eksekusi tidak akan terjadi. Orang-orang mendengarkan pidato dan tidak ada bukti langsung eksekusi tersebut telah terjadi," kata seorang tokoh masyarakat Qatif melalui telepon .
Qatif merupakan distrik dimana distrik hampir seluruhnya Syiah dari sekitar satu juta orang di Provinsi Timur yang memproduksi minyak. Sebagian besar telah sebagian besar damai, meskipun yang fatal menembak dan senjata serangan terhadap kendaraan lapis baja keamanan juga terjadi.
Qatif terletak dekat fasilitas minyak utama. Banyak dari penduduknya bekerja di perusahaan energi negara, Saudi Aramco. Insiden terakhir dari kerusuhan belum menyebabkan serangan terhadap industri minyak, tapi bus yang digunakan oleh Aramco untuk mengangkut karyawan dibakar setelah protes pada Selasa malam.
Cuplikan dari demonstran berteriak "turun dengan Al Saud" dan slogan-slogan anti-pemerintah lainnya, dikuatkan oleh saksi dihubungi oleh Reuters, yang beredar di media sosial bersama dengan klip video yang menunjukkan tembakan di mobil lapis baja.
"Saya tidak mendengar menembak tadi malam, tapi aku mendengar itu banyak pada dua malam sebelumnya," seorang warga desa rumah Nimr, al-Awamiya, kepada Reuters melalui telepon. Seperti orang lain Reuters berbicara di Qatif, ia meminta agar namanya ditahan.
Arab Saudi hanya mengizinkan media berita asing, termasuk Reuters, untuk mengunjungi Qatif jika disertai oleh pejabat pemerintah, yang dikatakan adalah untuk menjamin keselamatan jurnalis.
Apakah protes - dan serangan sporadis terhadap polisi - meningkat, mungkin tergantung pada apakah pasukan keamanan terus kebijakan tak tertulis yang memungkinkan demonstrasi damai sampai mereka mati bawah, atau menindak dengan kekuatan, mengatakan penduduk setempat.
Pendukung pemerintah mengatakan itu tergantung lebih pada apakah Teheran menggunakan link ke aktivis lokal, yang keduanya Iran dan banyak warga Qatif menyangkal ada, untuk melancarkan serangan balasan atas eksekusi Nimr dan pemotongan Riyadh hubungan diplomatik.
(Reuters)
Berita Terkait
-
Gaji Rp15 M Per Pekan Ditolak Mentah-mentah, Bruno Fernandes Pilih Setia di MU
-
Putra Mahkota Arab Saudi Siapkan Tawaran Fantastis Rp195 T Akuisisi Raksasa Eropa
-
Proyek Kereta Cepat Arab Saudi-Qatar Siap Hubungkan Dua Ibu Kota
-
Seperti Apa Liburan Musim Dingin di Saudi? Ini Daftar Petualangan Baru yang Bisa Dicoba
-
Herve Renard Akui Arab Saudi Masuk Grup Neraka, Sebut Spanyol Tim Terbaik Dunia
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
Terkini
-
Imigrasi Ketapang Periksa 15 WNA China Usai Insiden Penyerangan di Tambang Emas PT SRM
-
Ketua DPD RI Salurkan Bantuan Sembako, Air Bersih, dan Genset ke Langsa Aceh
-
PLN Fokus Perkuat Layanan SPKLU di Yogyakarta, Dukung Kenyamanan Pengguna Saat Libur Nataru
-
Polda Banten Ikut Turun, Buru Fakta di Balik Misteri Kematian Bocah 9 Tahun di Cilegon
-
Serikat Pekerja Ajukan Tiga Tuntutan Perbaikan Rumus UMP 2026
-
Kasus Impor Pakaian Bekas Ilegal, Dittipideksus Bareskrim Juga Sita 7 Bus
-
Kehadiran Gus Ipul dan Pj Ketum PBNU di Lokasi Bencana Aceh Tuai Sorotan Warga NU
-
Usai Gus Yaqut, KPK Akui Akan Panggil Gus Alex dan Bos Maktour
-
BGN Sebut Limbah MBG Bisa Diolah Jadi Kredit Karbon dan Jadi 'Cuan'
-
Misteri Kematian Bocah 9 Tahun di Cilegon, Polisi Dalami Dugaan Pembunuhan dan Perampokan Sadis!