Suara.com - Salah satu terduga pelaku bom di kawasan Sarinah, berinisial DJK, dikenal senang merakit mesin. Diduga ia juga mahir dalam merakit bom.
"Dia memang cukup paham masalah rakit soal mesin. Saya sempat mendengar dari anak-anak bahwa dia ada membuat panah untuk memanah dupan (anjing)," kata Rahimah, istri ketua RT 09 RW 03 Kelurahan Pasir Putih Kecamatan Mentawa Baru Ketapang Sampit, Jumat (15/1/2016).
DJK diketahui sempat bekerja sekitar dua tahun sebagai mekanik perusahaan peternakan ayam PT Charoen Pokphand Jaya Farm di Jalan Jenderal Sudirman km 18 Sampit. Lokasi perusahaan ini sesuai dengan alamat identitas yang ditemukan polisi di tubuh DJK setelah ledakan bom yang juga menewaskan DJK.
Keahlian bujangan ini dalam hal mesin terlihat dari kesehariannya. Selain tugasnya sebagai mekanik, remaja asal Tegal itu juga suka merakit mesin yang memang menjadi bidang keahliannya.
"Kalau ke masjid atau warung di sini, dia biasanya naik sepeda pancal yang dipasangi mesin ces (mesin untuk sampan) yang digantungi jeriken berisi bensin dua liter. Kami juga pernah meminta jasanya memperbaiki truk dan dia datang ke sini memperbaikinya dengan membawa peralatannya sendiri," sambung Rahimah.
Di kamar paling ujung mess karyawan PT Charoen Pokphand Jaya Farm yang pernah ditempati DJK, terlihat sebuah rangka motor tua teronggok di pelataran. Motor antik itu dulunya digunakan DJK saat masih bekerja di perusahaan itu.
"Motor itulah yang dulu sering digunakannya ke mana-mana. Tapi sekarang rusak dan dibiarkan begitu saja," kata Sunariah, tetangga DJK di mess karyawan.
Manajer Unit PT Charoen Pokphand Jaya Farm, Kristiyono mengatakan, DJK bertugas sebagai mekanik. Selama bekerja di perusahaan tersebut, kinerjanya cukup bagus dan tidak ada catatan pelanggaran.
"Sebagai seorang mekanik, dia menguasai masalah kelistrikan. Dia sering 'stand by' (siaga) menjaga genset. Tapi apakah dia punya keahlian soal merakit-rakit yang lain, kami tidak tahu," tegas Kristiyono.
Kristiyono dan karyawannya kaget mendengar kabar DJK diduga terlibat aksi teroris. Namun dia menegaskan, pihak perusahaan tidak mengetahui lagi keberadaan dan kabar DJK setelah dia berhenti dari perusahaan pada September 2015 dengan alasan ingin mencari pekerjaan yang lebih baik. (Antara)
Tag
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Tragedi Tol Krapyak: Kecelakaan Maut Bus PO Cahaya Trans Tewaskan 16 Orang, Disopiri Sopir Cadangan
-
Menko Yusril Jelaskan Alasan Pemerintah Pilih Terbitkan PP Atur Penugasan Polisi di Jabatan Sipil
-
Kena OTT KPK, Kajari HSU Dicopot Jaksa Agung, Satu Anak Buahnya Kini Jadi Buronan
-
Pramono Anung Siapkan Insentif untuk Buruh di Tengah Pembahasan UMP 2026
-
Waka BGN Minta Maaf Usai Dadan Dianggap Tak Berempati: Terima Kasih Rakyat Sudah Mengingatkan
-
Ogah Berlarut-larut, Pramono Anung Targetkan Pembahasan UMP Jakarta 2026 Rampung Hari Ini
-
Blak-blakan Dino Patti Djalal Kritik Menlu Sugiono agar Kemlu Tak Raih Nilai Merah
-
Tragedi Maut di Exit Tol Krapyak Semarang: Bus Cahaya Trans Terguling, 15 Nyawa Melayang
-
Pesan Hari Ibu Nasional, Deteksi Dini Jadi Kunci Lindungi Kesehatan Perempuan
-
BRIN Pastikan Arsinum Aman dan Optimal Penuhi Kebutuhan Air Minum Pengungsi Bencana Sumatera