Suara.com - Sebagai wujud keprihatinan sekaligus motivasi, masyarakat menggelar aksi bertema #KamiTidakTakut di sekitar Starbucks, Jalan M. H. Thamrin, Jakarta Pusat, Jumat (15/1/2016). Di lokasi inilah, serangan bom pertama terjadi pada Kamis (14/1/2016).
Menurut pengamatan suara.com, saat ini sudah ada ratusan warga ikut aksi. Semakin petang, jumlahnya semakin bertambah. Warga negara asing terlihat ikut membaur.
Orang-orang yang aksi umumnya mengenakan pakaian berwarna putih. Sebagian besar dari mereka membawa setangkai bunga mawar.
Di tengah massa, terlihat Wakil Menteri Luar Negeri A. M. Fachir, pastur Franz Magnis Suseno, pastur Benny Susetyo, putri mendiang Gus Dur: Allisa Qotrunada atau biasa disapa Allisa Wahid, Koordinator Divisi Monitoring Hukum dan Peradilan Indonesia Corruption Watch Emerson Yuntho.
"Kenapa saya ke sini ikut aksi, karena saya bagian dari masyarakat Jakarta," ujar Fachir.
Fachir mengatakan walaupun Ibu Kota Indonesia diteror, nilai rupiah atas nilai dolar Amerika Serikat tak melemah.
"Ini aksi warga Jakarta untuk mengembalikan norma, kita juga senang dari segi rupiah bagus, betapa penanganan yang dilakukan pemerintah Indonesia berhasil," katanya.
Fachir memastikan serangan bom tak berhasil membuat masyarakat Indonesia takut.
"Aksi teror nggak berhasil, buktinya kita langsung melakukan aksi seperti ini. Saya pikir ini aksi solidaritas, dan saya kira ini spontan. Ini menunjukan kegotongroyongan dan kepentingan bersama dari rakyat Jakarta," katanya.
Ia mengapresiasi aparat keamanan yang bereaksi cepat dalam merespon serangan teroris dan berhasil melumpuhkan mereka.
"Negara luar apresiasi pada Indonesia, Indonesia begitu cepat tanganin teror," katanya.
Dari teror kemarin, sebanyak 24 orang luka-luka dan meninggal dunia sebanyak tujuh orang.
Dari 24 korban luka terdiri dari lima anggota Polri dan warga sipil yang empat di antaranya warga Belanda, Austria Jerman, dan Aljazair.
Dari tujuh yang meninggal dunia, lima di antaranya pelaku.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Buku "Jokowi's White Paper" Ditelanjangi Polisi: Cuma Asumsi, Bukan Karya Ilmiah
-
Gibran Turun Gunung ke Nias, Minta Jembatan 'Penyelamat' Siswa Segera Dibangun
-
Mensos Salurkan Santunan Rp15 Juta bagi Ahli Waris Korban Bencana di Sibolga
-
Anjing Pelacak K-9 Dikerahkan Cari Korban Tertimbun Longsor di Sibolga-Padangsidimpuan
-
Ibu-Ibu Korban Bencana Sumatra Masih Syok Tak Percaya Rumah Hilang, Apa Langkah Mendesak Pemerintah?
-
Eks Wakapolri Cium Aroma Kriminalisasi Roy Suryo Cs di Kasus Ijazah Jokowi: Tak Cukup Dilihat
-
Nasib 2 Anak Pengedar Narkoba di Jakbar: Ditangkap Polisi, 'Dilepas' Gara-gara Jaksa Libur
-
Mendiktisaintek: Riset Kampus Harus Bermanfaat Bagi Masyarakat, Tak Boleh Berhenti di Laboratorium
-
Dengarkan Keluhan Warga Soal Air Bersih di Wilayah Longsor, Bobby Nasution Akan Bangunkan Sumur Bor
-
Di Balik OTT Bupati Bekasi: Terkuak Peran Sentral Sang Ayah, HM Kunang Palak Proyek Atas Nama Anak