Suara.com - PT Perusahaan Listrik Negara atau PLN berencana menambah pekerja untuk mengejar target pembangunan mega proyek pembangkit listrik 35 ribu megawatt (MW) yang ditenggat rampung tahun 2019.
"Kita dalam waktu dekat akan menambah jumlah pekerja untuk mengejar target pembangunan megaproyek listrik 35 ribu MW yang dicanangkan pemerintah," kata Direktur Human Capital Manajemen (SDM) PLN Muhammad Ali di Jakarta, Rabu (20/1/2016).
PLN akan menambah jumlah buruh sekitar 5.558 orang tahun ini. Sehingga diharapkan mega proyek pembangunan kelistrikan tersebut selesai dalam waktu yang telah ditentukan.
"Sebanyak 5.558 orang pegawai akan kami rekrut, dan mudah-mudahan tahun ini bisa selesai. Atau selesai lebih awal karena proses seleksi kepegawaiannya sudah dilakukan dan saat ini sedang berjalan," katanya.
Dari 10 kota yang dijadikan lokasi seleksi, sudah masuk sebanyak 30 ribu pelamar dengan proses seleksi yang sudah berjalan adalah untuk pelamar dari tingkat pendidikan Diploma tiga (D3) dan Strata satu (S1).
"Proses seleksi sudah berjalan. Semua bisa diikuti, dan tahapannya kita usahakan cepat, seleksi pada hari itu, pengumumannya sore, sesuai kebutuhan dari masing-masing wilayah," ujar Ali.
Untuk mendukung proyek yang ditargetkan selesai pada 2019 tersebut agar berjalan lebih baik. PLN juga mengungkapkan akan membentuk direktorat baru yakni Direktorat Regional untuk mengurus pembangkit atau transmisi di daerah yang sudah ditentukan.
"Kalau hari ini misalnya sudah tanda tangan, untuk pembangkit atau transmisi di wilayah Sumatera, maka yang akan menyelesaikan, memonitor dan sebagainya itu direktur regional Sumatera, sehingga bisa lebih fokus. Untuk itu, kita harus menambah organisasi dan orangnya, kita harap di semester II sudah terbentuk, orangnya sudah ada, dan kita bisa applacement di triwulan III," ucap dia.
Dia mengatakan, secara keseluruhan akan dibangun tambahan sebanyak 7.000 MW yang 'carry over', sehingga total pembangunan akan ditarget mencapai 42 ribu MW hingga tahun 2019. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- Ditunjuk Prabowo Reformasi Polri: Sosok Ahmad Dofiri Jenderal Rp7 Miliar Berani Pecat Ferdy Sambo!
- Sosok Kompol Anggraini, Polwan Diduga Jadi 'Badai' di Karier Irjen Krishna Murti, Siapa Dia?
- Nasib Aiptu Rajamuddin Usai Anaknya Pukuli Guru, Diperiksa Propam: Kau Bikin Malu Saya!
- Profil dan Rekam Jejak Alimin Ribut Sujono, Pernah Vonis Mati Sambo dan Kini Gagal Jadi Hakim Agung
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Janji Lindungi Industri Rokok Lokal, Mau Evaluasi Cukai Hingga Berantas Rokok China
-
Usai Dicopot dari Kepala PCO, Danantara Tunjuk Hasan Nasbi jadi Komisaris Pertamina
-
4 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Baterai Besar Minimal 6000 mAh, Terbaik September 2025
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
-
Ratu Tisha Lengser: Apa yang Sebenarnya Terjadi di Balik Layar PSSI?
Terkini
-
Usai Dipecat PDIP, Anggota DPRD Gorontalo Wahyudin yang 'Mau Rampok Uang Negara' Bakal di-PAW
-
Siapa Bupati Buton Sekarang? Sosoknya Dilaporkan Hilang di Tengah Demo, Warga Lapor Polisi
-
Stok Beras Bulog Menguning, Komisi IV DPR 'Sentil' Kebijakan Kementan dan Bapanas
-
Prabowo Terbang ke Jepang, AS, hingga Belanda, Menlu Sugiono Beberkan Agendanya
-
Jokowi Gagas Prabowo - Gibran Kembali Berduet di 2029, Pakar: Nasibnya di Tangan Para "Bos" Parpol
-
Pidato di Sidang Umum PBB, Presiden Prabowo Mengulang Sejarah Perjuangan Diplomasi Prof Sumitro
-
Prabowo Ubah IKN jadi Ibu Kota Politik Dinilai Picu Polemik: Mestinya Tak Perlu Ada Istilah Baru!
-
11 Tahun DPO hingga Lolos Nyaleg, Jejak Litao Pembunuh Anak Ditahan usai Jabat Anggota DPRD
-
Apa Itu Tax Amnesty? Menkeu Purbaya Sebut Tidak Ideal Diterapkan Berulang
-
Sebut Hasil Rekrutmen Damkar Diumumkan Pekan Depan, Pramono: Saya Minta Jangan Terlalu Lama