Suara.com - Kapolres Metro Jakarta Pusat Komisaris Besar Hendro Pandowo menjelaskan alasan polisi menembak Riko di RT 15, RW 3, Tanah Tinggi, Johar Baru, Jakarta Pusat, Jumat (22/1/2016) sore tadi.
"Ternyata saudara R melawan dengan melakukan tembakan dengan senjata api. Peringatan pertama agar menyerahkan diri sampai tiga kali (tak dipedulikan). Amnunisinya banyak," kata Hendro di lokasi.
Operasi penggerebekan tadi merupakan pengembangan dari kasus penggerebekan terhadap bandar narkoba yang berakhir dengan pengeroyokan terhadap sejumlah anggota polisi di Jalan Slamet Riyadi IV, pada Senin (18/1/2016) sore. Saat itu, Bripka Taufik Hidayat dan seorang cepu (informan) meninggal dunia saat berusaha menyelamatkan diri. Iptu Prabowo saat itu luka berat karena dibacok dan ditusuk.
Riko merupakan salah satu tersangka pengeroyok polisi untuk membela sesama bandar narkoba yang akan ditangkap polisi Senin itu.
"Ini kelanjutan kasus di Berlan, kami bisa mengidentifikasi siapa-siapa pelakunya. Tadi sore kami identifikasi R ada di Tanah Tinggi sehingga kami melakukan penggerebekan," ujar Hendro.
Setelah Riko dilumpuhkan, suasana di sekitar lokasi kembali kondusif.
"Saat ini kami telah olah TKP. Satu orang (tewas). Dengan kejadian di Berlan itu pelajaran buat kita, supaya lebih hati-hati dan siap melakukan upaya paksa," kata dia.
Hendro menduga pistol yang tadi dipakai Riko untuk menembaki polisi merupakan senjata milik Iptu Prabowo yang dirampas Senin itu.
Hendro mengatakan polisi sudah mengidentifikasi lokasi-lokasi yang dijadikan tempat persembunyian para tersangka.
"Kami sudah tahu tempat-tempatnya. Kurang lebih 20-30 orang (tersangka pengeroyokan di Berlan). Kami berharap mereka bisa menyerahkan diri," Hendro menambahkan.
Selanjutnya, jenazah Riko akan dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramatjati, Jakarta Timur.
Berita Terkait
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Kasad Maruli Pimpin Kenaikan Pangkat 65 Jenderal TNI AD, 3 di Antaranya Sandang Pangkat Letjen
-
Parade Bintang di Lautan: 67 Jenderal TNI AL Naik Pangkat, KSAL Pimpin Langsung Upacara Sakral
-
Momen Eks Walkot Semarang Mbak Ita dan Suami Tinggalkan Bui, Dikawal Ketat di Pernikahan Anak
-
BMKG Peringatkan Krisis Pangan Akibat Cuaca Ekstrem, Desak Pembangunan Infrastruktur Tahan Bencana
-
Mendagri Tekankan Efisiensi Anggaran dalam Konsinyering RKA 2026
-
Kekayaan Mardiono yang Terpilih Jadi Ketum PPP, Tembus Triliun di LHKPN
-
Sosok Muhammad Mardiono, Klaim Terpilih Ketum PPP di Tengah Kericuhan Muktamar
-
Cuaca Ekstrem Hari Ini: BMKG Beri Peringatan Dini Hujan Lebat dan Petir di Kota-Kota Ini!
-
Nyaris Jadi Korban Perampasan, Wanita Ini Bongkar Dugaan Kongkalikong 'Polisi' dengan Debt Collector
-
Sebut Produksi Jagung Melesat, Titiek Soeharto Ungkap Andil Polri soal Swasembada Pangan